Menko Airlangga: Jumlah Kematian karena Omicron Turun Signifikan

Menko AIrlangga menjelaskan, per 28 Maret 2022, di luar Jawa-Bali jumlah Kasus Harian sebanyak 689 kasus atau 24,6 persen dari Kasus Harian Nasional sebesar 2.798 kasus.

oleh Tira Santia diperbarui 29 Mar 2022, 08:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: ekon.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perkembangan kasus covid-19 terutama omicron di Indonesia menunjukkan perbaikan. Jumlah kematian nasional dampak dari omicron sudah terus menurun. 

Airlangga menjelaskan, angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Indonesia mengalami perbaikan di semua pulau meskipun sebagian masih di atas 1. Angka Rt Nasional tercatat turun menjadi 1,00 atau penularan terkendali, jika dibandingkan dengan sepekan sebelumnya di angka 1,09.

Untuk wilayah di luar Jawa-Bali, Airlangga Hartarto rincian, angka Rt dari tertinggi ke terendah adalah Maluku (1,02), Nusa Tenggara (1,01), Papua (1,01), Sumatera (1,01), Kalimantan (1,00), dan Sulawesi (1,00).

Per 28 Maret 2022, di luar Jawa-Bali jumlah Kasus Harian sebanyak 689 kasus atau 24,6 persen dari Kasus Harian Nasional sebesar 2.798 kasus. Kematian sebanyak 32 orang atau 30,7 persen dari kematian nasional yang sebanyak 104 orang. Kasus Aktif di luar Jawa-Bali sebanyak 48.809 kasus atau 39,0 persen dari total Kasus Aktif Nasional sebanyak 125.241 kasus.

Airlangga mengatakan, jumlah kematian di luar Jawa-Bali dan nasional untuk varian Omicron mengalami penurunan signifikan, dibandingkan puncaknya pada 8 Maret sebanyak 401 orang secara nasional di mana luar Jawa-Bali sebanyak 128 orang, saat ini sudah turun 74,1 persen secara nasional dan turun 75 persen di luar Jawa-Bali.

"Sebagian besar kematian karena memiliki komorbid, berusia lanjut, dan atau belum divaksinasi lengkap,” jelas Airlangga, dalam keterangan tertulis, Selasa (29/3/2022).

Kasus Harian dan Kasus Aktif telah menunjukkan tren penurunan di seluruh provinsi luar Jawa-Bali, secara konsisten mengalami penurunan, kecuali di Provinsi Papua yang masih belum menunjukkan tren kasus.

Pada tingkat Kabupaten dan Kota, 4 di antaranya masih menunjukkan tren kenaikan jumlah kasus aktif, yakni Kota Jayapura, serta Kabupaten Mimika, Nunukan, dan Aceh Besar.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


BOR dan Isoter di Luar Jawa-Bali

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: ekon.go.id)

Terdapat 3 Provinsi dengan Kasus Aktif tertinggi, namun angka bed occupancy ratio (BOR) terpantau masih memadai, dan konversi TT Covid-19 di RS masih rendah. Ketiga provinsi tersebut adalah Papua, Lampung dan Nusa Tenggara Timur.

Tingkat BOR Covid-19 dan BOR Isolasi tertinggi di luar Jawa-Bali berada di Kalimantan Utara yakni masing-masing 21 persen dan 24 persen.

Sementara, BOR ICU tertinggi untuk luar Jawa-Bali berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yakni 32 persen, dan BOR ICU tertinggi untuk tingkat Kabupaten/Kota berada di Kota Bandar Lampung.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya