Sri Mulyani: Covid-19 di Indonesia Sudah Terkendali, Diikuti Peningkatan Mobilitas

Menurut Sri Mulyani, kasus Covid-19 varian Omicron yang semakin terkendali, tren mobilitas masyarakat pun meningkat.

oleh Tira Santia diperbarui 29 Mar 2022, 09:45 WIB
Menkeu Sri Mulyani menyampaikan pandangan pemerintah saat Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/7/2019). Rapat membahas berbagai agenda salah satunya Penyampaian RUU tentang Penanggungjawaban atas Pelaksanaan RAPBN (P2APBN) TA 2018 oleh Pemerintah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, kondisi pandemi di Tanah Air menunjukkan kondisi yang relatif terkendali. Indonesia masih termasuk sebagai negara yang mampu mengelola pandemi Covid-19 dengan penurunan kasus baik dari sisi kasus harian maupun kasus kematian.

“Kita sudah melihat jumlah yang sudah divaksin untuk yang pertama adalah 72,5 persen atau 195 juta rakyat yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama dan kemudian vaksin dosis kedua 157,8 juta atau 58,4 persen dari populasi kita. Kita juga sudah mulai untuk memberikan vaksin booster sebanyak 19,96 juta,” kata Menkeu dikutip dari Kemenkeu.go.id, Selasa (29/3/2022).

Menurutnya, kasus Covid-19 varian Omicron yang semakin terkendali, tren mobilitas masyarakat pun meningkat. Google Mobility Index, sebut Menkeu, menunjukkan adanya kenaikan aktivitas masyarakat.

Di sisi lain, konsumsi masyarakat juga meningkat dengan indeks keyakinan yang berada pada level optimistis sebesar 113,1.

“Karena memang ini selalu memiliki pengaruh yang sangat besar, yaitu pandemi terhadap kebijakan pemerintah untuk bisa menjaga agar keselamatan masyarakat tetap terjaga,” ujar Sri Mulyani.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Neraca Perdagangan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan tanggapan pemerintah atas pandangan DPR terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan APBN (P2APBN) Tahun Anggaran 2018 di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa (16/7/2019). (Liputan6.com/JohanTallo)

Kenaikan juga ditunjukkan dari pertumbuhan konsumsi listrik industri dan bisnis yang menunjukkan kuatnya aktivitas dunia usaha, masing-masing mencapai 14,1 dan 9,3. Sementara itu, konsumsi semen, penjualan mobil niaga, dan penjualan alat berat tumbuh positif masing-masing 2,7 persen, 31,5 persen, dan 146,5 persen.

Sisi neraca perdagangan juga menunjukkan suatu kenaikan yang meningkat cukup signifikan. Neraca perdagangan konsisten mencatatkan surplus mencapai USD3,83 miliar pada Februari 2022 didukung peningkatan ekspor.

Realisasi tersebut ditopang ekspor yang tumbuh 34,14 persen didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas unggulan serta sektor manufaktur yang masih kuat. Selanjutnya impor di bulan Februari 2022 tumbuh 25,43 persen didominasi oleh jenis barang input yang mencerminkan berlanjutnya penguatan aktivitas produksi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya