Pondasi Tergerus Air, Rumah Warga di Banyuwangi Ambruk

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya saja kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 29 Mar 2022, 19:06 WIB
Sebagian bangunan rumah milik Suyati (51) warga Desa Tamanagung Banyuwangi ambruk akibat tergerus air. (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Sebagian bangunan rumah milik Suyatnik (51), warga Dusun Sumberjeruk Banyuwangi, ambruk tergerus air. Karena sudah tidak mampu menahan derasnya aliran sungai. Akibatnya, sebagian bangunan rumahnya roboh ke sungai.

Kabag Humas Polresta Banyuwangi Iptu Lita Kurniawan membenarkan peristiwa tersebut. Kejadian berlangsung sekitar Senin (28/3/2022) pukul 16.00 WIB.

"Penyebabnya dikarenakan pondasi rumah tepat di bibir sungai, sehingga tergerus oleh air setiap terjadi banjir," jelas Iptu Lita, Selasa (29/3/2022).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya saja kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta.

Tak hanya bangunan, dua unit sepeda motor, mesin cuci, lemari es, hingga beras milik Suyatnik juga ikut terseret bangunan yang roboh ke sungai.

"Untuk kerugian material ditaksir mencapai 100 juta rupiah," tutup Iptu Lita.

 


Waspadai Hujan Lebat

Sementara itu, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, menghimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi hujan lebat di sore hingga malam hari selama 3 hari kedepan.

Hujan lebat tersebut serta diikuti dengan petir dan angin kencang. Sehingga bagi masyarakat yang rumahnya berada di bantaran sungai untuk tetap mewaspadai naiknya debit air sungai akibat volume air yang meningkat.

Sementara itu, untuk tinggi gelombang sendiri, di perairan Selatan Jawa bisa mencapai1,5 hingga 2,5meter. Sedangkan untuk di laut Selat Bali berada di kisaran 0,5 hingga 1,5 meter.

Untuk itu masyarakat terutamanya yang beraktivitas di laut diminta tetap waspada cuaca buruk ditengah laut karena sewaku waktu cuaca bisa berubah.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya