Pertamina Bongkar Penyebab Solar Bersubsidi Langka

PT Pertamina (Persero) buka suara terkait penyebab kelangkaan solar bersubsidi di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2022, 12:21 WIB
Solar subsidi konsumsi harian sejak September mengalami peningkatan 15% dibandingkan rerata harian di periode Januari sampai Agustus 2021.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) buka suara terkait penyebab kelangkaan solar bersubsidi di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Pejabat sementara (Pjs) Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyampaikan, kelangkaan solar bersubsidi dipicu oleh meningkatnya permintaan. Hal ini sejalan dengan pulihnya perekonomian.

"Pertumbuhan ekonomi nasional saat ini yang realisasinya diatas 5 persen pasti akan berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan energi, salah satunya Solar subsidi. Memang ada peningkatan demand seiring dengan pertumbuhan ekonomi," ujarnya kepada Merdeka.com, Selasa (29/3)

Menyikapi hal ini, Pertamina Patra Niaga akan terus memastikan stok dan menjamin terjaganya proses distribusi dilapangan dengan maksimal. Irto mencatat, stok Solar subsidi secara nasional di level 20 hari

"Stok solar subsidi secara nasional di level 20 hari dan setiap hari stok ini sekaligus proses penyaluran ke SPBU terus dimonitor secara real time. Namun perlu diketahui secara nasional per Februari penyaluran Solar subsidi telah melebihi kuota sekitar 10 persen," jelas Irto

Irto melanjutkan Pertamina Patra Niaga akan terus memonitor seluruh proses distribusi mulai dari Terminal BBM hingga konsumen untuk memastikan SPBU selalu tersedia bahan bakar bagi masyarakat.

Khusus Solar subsidi, Pertamina akan fokus pelayanan di jalur logistik serta jalur-jalur yang memang penggunannya adalah yang berhak menikmatinya.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu panic buying. Pembelian bahan bakar kami imbau untuk tetap sesuai dengan kebutuhan dan untuk tetap hemat dalam penggunaannya mengingat saat ini harga minyak sangatlah mahal," lanjutnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Edukasi dan Sosialisasi

Suasana di SPBU Kuningan Jakarta, Sabtu (5/5). Pemerintah berencana untuk menambah subsidi solar di tengah harga minyak dunia yang sedang naik. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk memastikan agar pengguna yang berhak atas Solar subsidi bisa dipahami masyarakat, Pertamina bersama seluruh stakeholder dan Pemerintah melalui BPH Migas akan terus meningkatkan edukasi dan sosialisasi mengenai regulasi yang telah dibuat mengenai penyaluran Solar subsidi.

“Solar subsidi yang sesuai peruntukannya, sehingga pengguna Solar subsidi akan tepat sasaran dan masyarakat akan makin bijak menggunakan bahan bakar sesuai spek mesin kendaraannya. Untuk pelaku industri dan masyarakat mampu kami imbau agar menggunakan BBM diesel non subsidi seperti Dexlite dan Pertamina Dex, dan Solar subsidi bisa digunakan oleh saudara kita yang lebih berhak dan membutuhkan,” tutup Irto. 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya