Sampoerna Agro Kantongi Laba Rp 802,09 Miliar pada 2021

PT Sampoerna Agro Tbk mencatatkan penjualan Rp 5,22 triliun pada 2021. Perseroan juga mencetak laba Rp 802,09 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Mar 2022, 13:19 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menorehkan kinerja positif sepanjang 2021.  Hal ini didukung pertumbuhan penjualan dan mencetak laba bersih pada 2021.

Merujuk laporan keuangan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/3/2022), PT Sampoerna Agro Tbk mencatatkan penjualan Rp 5,22 triliun pada 2021. Raihan itu naik 49,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,5 triliun.

Penjualan tersebut mayoritas diperoleh dari dalam negeri sebesar Rp 5,218 triliun, dan sisanya sekitar Rp 3,44 miliar dari negara asing. Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp 3,55 triliun dari Rp 2,62 triliun pada 2020.

Sehingga perseroan membukukan laba bruto Rp 1,67 triliun, naik 88,84 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 883,91 miliar.

Pada periode itu, perseroan mencatatkan pendapatan lainnya sebesar Rp 154,5 miliar, naik dari Rp 121,76 miliar di 2020. Terjadi perubahan nilai wajar aset biologis yang minus Rp 9,53 miliar, berbanding terbalik dengan posisi 2020 yang tercatat positif Rp 71,99 miliar. Beban penjualan dan pemasaran tercatat naik menjadi Rp 108,4 miliar dari sebelumnya Rp 102,18 miliar.

Beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 203,70 dari Rp 220,78 miliar. Serta beban lainnya tercatat 88,36 miliar atau naik dibanding posisi akhir 2020 sebesar Rp 68,62 miliar.

Dari rincian tersbeut, laba usaha perseroan sepanjang 2021 tercatat sebesar Rp 1,41 triliun. Naik 106,05 persen dibanding 2020 sebesar Rp 686,09 miliar. Pendapatan keuangan perseroan pada 2021 tercatat naik hampir dua kali lipat menjadi Rp 46,02 miliar dari Rp 26,97 miliar pada 2020.

Setelah dikurangi biaya keuangan dan beban pajak penghasilan, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 802,09 miliar. Berbanding terbalik dari posisi tahun sebelumnya yang rugi Rp 201,42 miliar.

Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga naik menjadi Rp 441 dari sebelumnya yang minus Rp 111.

Aset perseroan hingga Desember 2021 tercatat sebesar Rp 9,75 triliun, naik tipis dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 9,74 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 1,4 triliun dan aset tidak lancar Rp 8,35 triliun.

Liabilitas tercatat sebesar Rp 5,15 triliun, turun dibandingkan posisi akhir 2020 sebesar Rp 5,95 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 1,28 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 3,87 triliun. Sementara ekuitas hingga Desember 2021 tercatat sebesar Rp 4,6 triliun. Naik dibanding posisi akhir 2020 sebesar Rp 3,8 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham SGRO

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Selasa, 29 Maret 2022, sesi pertama, saham SGRO naik 3,81 persen ke posisi Rp 2.180 per saham. Saham SGRO dibuka 50 poin ke posisi Rp 2.150 per saham.

Saham SGRO berada di level tertinggi Rp 2.230 dan terendah Rp 2.130 per saham. Total frekuensi perdagangan 237 kali dengan volume perdagangan 4.278 kali. Nilai transaksi Rp 933 juta

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya