Liputan6.com, Doha - Saat menghadiri Doha Forum, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat negara, salah satunya adalah Taliban.
Dalam pertemuan itu, Retno Marsudi menyikapi keputusan Taliban yang tidak mengizinkan perempuan bersekolah di secondary school.
Baca Juga
Advertisement
Dalam pertemuan tersebut, saya juga sampaikan concern Indonesia atas kebijakan penutupan akses terhadap sekolah tingkat atas bagi perempuan di Afghanistan," ujar Retno Marsudi dalam pernyataan pers, Senin (28/3/2022).
"Saya menegaskan bahwa pendidikan perempuan sangat penting bagi masa depan Afghanistan."
"Selain masalah pendidikan, isu yang kita dibahas adalah mengenai situasin kemanusiaan."
Di dalam tanggapannya, pihak Taliban menyambut baik tawaran bantuan dari Indonesia dan Qatar untuk pendidikan dan capacity building.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
DK PBB Minta Taliban Izinkan Anak Perempuan Kembali Bersekolah
Dewan Keamanan PBB telah menyatakan keprihatinan mendalam terkait keputusan penguasa Taliban di Afghanistan yang tidak memberi akses pendidikan sekolah menengah bagi anak-anak perempuan dan meminta kelompok itu agar membuka kembali sekolah bagi siswa perempuan tanpa menunda-nundanya.
“Para anggota Dewan Keamanan … mengukuhkan kembali hak pendidikan bagi semua orang Afghanistan, termasuk anak-anak perempuan,” kata pernyataan dari PBB pada Minggu, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (29/3/2022).
Pekan lalu, Taliban menarik pernyataan bahwa sekolah menengah akan buka bagi anak-anak perempuan, dengan mengatakan sekolah itu akan tetap ditutup hingga ada rencana yang disusun sesuai hukum Islam bagi mereka untuk membuka kembali sekolah-sekolah tersebut.
AS secara mendadak membatalkan pertemuan dengan Taliban di Doha yang telah disiapkan untuk menangani isu-isu ekonomi penting karena keputusan itu, kata para pejabat AS pada Jumat pekan lalu.
Dewan Keamanan meminta Deborah Lyons, Utusan Khusus PBB untuk Afghanistan, untuk berdialog dengan otoritas dan pemangku kepentingan Afghanistan yang relevan mengenai isu itu dan melaporkan kemajuannya.
Advertisement