Liputan6.com, Jakarta Bank Neo Commerce Tbk memperluas pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui PT Kredit Utama Fintech Indonesia dengan produk peer to peer lending Rupiah Cepat.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, pihaknya saat ini berfokus untuk mengembangkan inklusi keuangan di Indonesia dengan bekerjasama dengan berbagai pelaku keuangan.
Advertisement
Perseroa berkomitmen untuk menyalurkan kredit hingga Rp 100 miliar kepada pelaku UMKM melalui Rupiah Cepat.
"Dengan adanya kerjasama antara Bank Neo Commerce dan Rupiah Cepat, tentunya akan mendukung sistem keuangan digital di Indonesia, khususnya untuk pelaku UMKM sehingga aksesnya semakin luas menjangkau masyarakat di seluruh Indonesia. Besar harapan kami, kerjasama ini dapat membantu UMKM untuk tumbuh lebih cepat di masa pandemi ini," tutur Tjandra dalam keterangan tertulis, Selasa (29/3/2022).
CEO PT Kredit Utama Fintech Indonesia Yolanda Sunaryo menambahkan, kerjasama dengan Bank Neo ini bakal memperbesar penyaluran kredit ke berbagai lapisan masyarakat yang membutuhkan.
"Kerjasama ini tentunya juga menjadi salah satu strategi untuk memperkuat pembiayaan dan berkontribusi bagi dunia keuangan di Indonesia," ungkapnya.
Salurkan Lebih dari Rp 12 Triliun
Sebagai perusahaan P2P lending, Rupiah Cepat telah menyalurkan lebih dari Rp 12,8 triliun sejak 2018, dengan jumlah peminjam aktif sekitar 209 ribu.
Target konsumen dari Rupiah Cepat yakni ratusan juta masyarakat yang membutuhkan pinjaman untuk pengeluaran diskresioner mereka, namun tidak terlayani oleh lembaga keuangan tradisional. Itu karena kurangnya pinjaman data dan ketidakefisienan operasional lembaga keuangan tradisional.
Gencarnya Bank Neo Commerce menyasar fintech peer to peer (P2P) lending ini juga tidak lepas dari pertumbuhan pembiayaannya yang terus melesat. Menurut data OJK, outstanding pinjaman fintech P2P pada Juni 2021 mencapai Rp 23,38 triliun atau tumbuh 98,8 persen secara tahunan.
Advertisement