Laba Bersih Metrodata Electronics Naik 39 Persen pada 2021

Laba bersih tersebut dihasilkan dari berbagai unit bisnis Metrodata Electronics (MTDL), yaitu dari unit bisnis distribusi digital ada kontribusi 41 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2022, 17:10 WIB
PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) (Dok: Metrodata Electronics)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Digital khususnya di bidang solusi digital serta distribusi digital, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) membukukan laba bersih Rp 508,9 miliar pada 2021, naik 39 persen dibanding 2020 (year on year/yoy).

Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk Susanto Djaja melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Selasa, (29/3/2022).

Laba bersih tersebut dihasilkan dari berbagai unit bisnis perseroan, yaitu dari unit bisnis distribusi digital ada kontribusi laba bersih sebesar Rp505,9 miliar atau meningkat 41 persen (yoy), unit bisnis Solusi & Konsultasi Digital membukukan laba bersih sebesar Rp255,9 miliar atau meningkat 36 persen (yoy).

Pertumbuhan kinerja Metrodata Electronics pada 2021 tidak terlepas dari kedua unit bisnisnya, yaitu Distribusi Digital dan Solusi & Konsultasi Digital.

Sepanjang 2021, pada unit bisnis Distribusi Digital didorong oleh penjualan smartphone, notebook, dan produk gaming, serta komponennya. Di sisi lain pada unit bisnis Distribusi Digital juga didukung oleh omnichannel.

Perseroan memberikan kemudahan untuk para dealer dengan memfasilitasi para dealer agar dapat berjualan dengan lebih mudah, baik secara online maupun secara offline melalui multiple-channel.

Selain itu, perseroan juga terus berinovasi dengan menawarkan inisiasi baru, misalnya pada unit Solusi & Konsultasi Digital melalui anak usahanya PT Mitra Integrasi Informatika (MII), perseroan menyediakan Konverter BI-FAST System MII (KOMI) untuk membantu perbankan dalam bertransformasi digital.

Perseroan juga terus menambah kemitraan global untuk solusi cloud hyperscaler bersama Microsoft Azure, Amazon Web Services, dan Google Cloud.

Baru-baru ini, MII menambahkan kerja sama dengan NetApp untuk Hybrid Multicloud Design and Optimization Workshop (HMDOW) untuk membantu perseroan mengidentifikasi dan mengoptimalkan pilihan model penerapan cloud, yang disesuaikan dengan kebutuhan beban kerja dan aplikasi mereka.

"Berkat kinerja setiap unit bisnis kami, kami dapat meraih kinerja yang baik di 2021. Ke depannya kami optimis dapat meraih kinerja yang lebih baik lagi," kata Direktur Metrodata Electronics Randy Kartadinata.

Meskipun pada 2021 masih ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena pandemi Covid-19, tetapi perseroan tetap membukukan kinerja yang baik dengan perolehan pendapatan sebesar Rp18,5 triliun atau naik 32 persen (yoy).

Melalui anak usahanya PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI), perseroan terus menjadi distributor resmi berbagai perusahaan global untuk dapat terus melengkapi produk yang dibutuhkan pasar.

Belum lama ini, SMI juga menambah kemitraan dengan Mendix untuk mendistribusikan platform Mendix all-in-one low code yang dapat membantu berbagai perusahaan dalam mengakselerasi pengembangan aplikasi digital melalui penggunaan cloud menjadi lebih cepat dan efisien.

Sementara melalui anak usahanya, yaitu MII, perseroan juga berupaya untuk mencetak talenta digital  dengan memiliki Metrodata Academy yang sudah melakukan berbagai pelatihan dan sertifikasi khususnya di bidang TIK & Digital.

Selaras dengan visi barunya, Metrodata Electronics juga turut memperkuat ekosistem digital dengan investasi ke start-up, baik secara langsung atau pun melalui venture capital.

"Kami terus  berupaya mendukung aktualisasi ekonomi digital nasional," ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Transformasi Digital

Ilustrasi karyawan Metrodata Electronics (Foto: Metrodata Electronics/MTDL)

Saat ini transformasi digital telah menjadi suatu keharusan bagi MTDL sebagai digital transformation enabler untuk membantu percepatan digitalisasi.

Memasuki 2022, digitalisasi menjadi suatu kebutuhan sehingga permintaan akan produk maupun solusi digital terus meningkat sehingga potensi pasar semakin besar, mulai dari Perbankan dan Layanan Keuangan, Telekomunikasi, Oil & Gas, dan lain-lain.

"Banyak perusahaan global juga mulai agresif dalam mencari mitra lokal yang telah memiliki jangkauan pasar yang luas. Ini peluang bagi kami untuk menyediakan solusi dan produk digital di berbagai perusahaan dan public sector," kata dia.

Perseroan terus berupaya memperkuat bisnisnya sebagai digital transformation enabler di Indonesia dalam rangka percepatan digitalisasi.

Untuk menangkap pasar yang semakin besar, perseroan akan terus memperlengkapi produk dan solusi digitalnya dengan memberikan layanan prima kepada para pelanggannya dan terus menambah berbagai kemitraan global.

"Kami berharap bisa memperoleh pertumbuhan double digit tahun ini," kata dia.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 29 Maret 2022, saham MTDL melemah 0,72 persen ke posisi Rp 695 per saham. Saham MTDL dibuka naik lima poin ke posisi Rp 695 per saham. Saham MTDL berada di level tertinggi Rp 715 dan terendah Rp 695 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.570 kali dan volume perdagangan 109.134 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,6 miliar.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya