Ma'ruf Amin Sebut 3 Komponen Ini Jadi Penggerak Laju Ekonomi Nasional

Ma'ruf Amin meminta semua pihak, termasuk para pengusaha muda untuk tidak mengabaikan momentum pemulihan ekonomi nasional tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2022, 18:15 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, konsep sustainable development menjadi dasar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 berkisar antara 4,7 sampai 5,5 persen. Prediksi itu dihitung pasca kondisi ekonomi Indonesia yang terkontraksi dalam dua tahun terakhir akibat pandemi.

Menanggapi hal itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta semua pihak, termasuk para pengusaha muda untuk tidak mengabaikan momentum pemulihan ekonomi nasional tersebut.

"Kita membutuhkan setidaknya tiga hal sebagai komponen penggerak laju perekonomian, (yaitu) pengendalian pandemi, kebijakan yang akomodatif, serta pengusaha, pejuang atau pejuang pengusaha seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)," kata Wapres saat memberikan keynote speech pada acara HIPMI Sharia Conference 2022 secara daring, Selasa (29/03/2021). 

Wapres menilai, ketiga hal tersebut harus disinergikan dengan baik. Pertama, soal pengendalian pandemi. Menurut dia, pemerintah saat ini terus mengakselerasi program vaksinasi nasional.

"Pemerintah terus meningkatkan capaian vaksinasi sebagai salah satu upaya membentuk kekebalan komunal, termasuk komitmen vaksin booster gratis bagi masyarakat," jelas dia. 

Selanjutnya, pada  hal kedua, kata Wapres, kebijakan akomodatif dan inklusif yang diterapkan pemerintah dan lembaga otoritas adalah peran dan ekonomi keuangan syariah dalam pemulihan ekonomi. 


Manfaatkan Kebangkitan Ekonomi Syariah

Wapres meyakini, potensi besar ekonomi dan keuangan syariah saat ini sedang diarusutamakan dalam perekonomian nasional. Sehingga hal itu wajib dimanfaatkan, tidak hanya untuk mengatasi tantangan dalam konteks lokal tetapi juga global. 

"Potensi besarnya harus dapat kita manfaatkan sebagai daya ungkit perekonomian, seperti populasi dan demand, serta halal lifestyle yang semakin membumi di Indonesia, maupun juga di berbagai belahan dunia," pinta Wapres.

Terakhir, Wapres menjelaskan bahwa komponen penggerak laju perekonomian ketiga yang perlu disinergikan adalah para pengusaha muda adalah mereka yang berdaya juang tinggi. Wapres percaya, HIPMI adalah salah satu dari komponen tersebut yang terus aktif mendorong ekonomi Indonesia kembali bangkit.

"Kuncinya terletak pada kemauan dan kejelian untuk mengubah berbagai tantangan yang ada menjadi peluang-peluang baru," dia menyudahi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya