Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi berjanji akan mengalokasikan 3 persen dari dana desa untuk biaya operasional Kepala Desa. Namun, dia akan mengupayakan biaya operasional pemerintahan desa naik pada tahun berikutnya.
Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri Pembukaan Silaturahmi Nasional APDESI Tahun 2022 di Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2022). Dalam kesempatan ini, hadir para kepala desa dan perangkat desa.
Advertisement
"Pak Surta (Ketua APEDSI) minta Pak kalau bisa ya 4 persen atau 5 persen dari total anggaran. Ndak, ndak, ndak, untuk yang pertama, ya saya berikan tiga persen. Nanti tahun berikut bisa ke 4 atau 5 persen, ini tolong dicatat," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (29/3/2022).
Adapun dana desa pada tahun 2021 sebesar rp 68 triliun. Jokowi menyampaikan selama ini pemerintah pusat telah menyalurkan dana desa sebesar Rp 468 triliun untuk pemerintah desa.
"Jangan dipikir ini uang kecil loh, ini uang gede sekali, besar sekali dalam sejarah negara ini berdiri. Desa diberi anggaran sampai Rp468 triliun itu belum pernah," ujar dia.
Hati-Hati Kelola Dana Desa
Jokowi mengingatkan Kepala Desa untuk berhati-hati dalam mengelola dana desa yang jumlahnya sangat besar ini. Jokowi mengaku dirinya ingin menaikkan dana desa pada tahun 2020 lalu.
Sayangnya, Indonesia dilanda pandemi Covid-19 pada tahun ini. Alih-alih dinaikkan, pemerintah pusat justru memotong anggaran dana desa untuk kebutuhan penanganan pandemi Covid-19 yang kala itu menelan biaya yang banyak.
"Dana seluruh kementerian juga kita potong, kemudian dana untuk desa juga sedikit kita potong, sedikit loh ya, sedikit kita potong, tidak banyak," ucap Jokowi.
"Nanti tahun depan Insya Allah dikembalikan atau dinaikkan lagi," sambungnya.
Dia menyadari kerja keras para kepala desa yang membangun sejumlah infrastruktur di desa seperti, jembatan, jalan, hingga embung. Jokowi pun senang dana desa yang diberikan pemerintah terlihat hasilnya.
"Semuanya jelas kongkrit fisik ada ini akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di desa maupun nanti di agregatkan menjadi pertumbuhan ekonomi nasional," tutur Jokowi.
Advertisement