Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan jasa pengangkutan kapal, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) membukukan laba bersih sebesar Rp 137 miliar pada 2021, naik sebesar 70 persen dibanding pada 2020 yaitu sebesar 80 miliar.
Hal tersebut disampaikan perseroan melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Selasa, (29/3/2022).
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Amri Yusuf mengatakan, di tengah pemulihan kondisi perekonomian nasional yang masih dipengaruhi pandemi Covid-19 varian Delta dan ketidakpastian kondisi ekonomi global, perseroan mampu memperkuat pendekatan market baru dalam rangka perluasan pasar.
Hal tersebut dilakukan dengan tetap memberikan layanan terbaik untuk market yang telah dimiliki sehingga perseroan menambah beberapa pipeline baru pada 2021.
Baca Juga
Advertisement
Perseroan telah menambah empat kapal tunda dengan daya 2x2200 HP, dan telah memulai proses penambahan satu kapal tunda dengan daya 2x2200 HP, juga tiga kapal pandu dengan daya 2x300 HP guna mendukung perluasan pasar. Pendapatan perseroan pada 2021 meningkat sebesar 18 persen menjadi Rp 820 miliar dari sebelumnya Rp 697 miliar pada 2020.
"Pendapatan kami bersumber dari jasa pelayanan kapal, jasa pengangkutan, dan jasa pengelolaan kapal," kata Amri.
Jasa pelayanan kapal diperoleh dari penundaan kapal (towage) sebesar Rp 718 miliar yang memberikan kontribusi sebanyak 87,6 persen dari total pendapatan dan pemanduan (pilotage) sebesar Rp 45 miliar yang memberikan kontribusi sebanyak 5,5 persen, jasa pengelolaan kapal sebesar Rp 54 miliar yang memberikan kontribusi sebanyak 6,6 persen serta jasa maritim lainnya sebesar Rp 2,5 miliar.
Pendapatan jasa kapal berdasarkan segmennya, terbagi atas Pelabuhan Umum, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dan Terminal Khusus (Tersus).
Pendapatan TUKS pada 2021 melonjak sebesar 93 persen menjadi Rp 206 miliar, sedangkan pendapatan Tersus mengalami kenaikan signifikan sebesar 52 persen menjadi Rp 134 miliar. Namun, pendapatan Pelabuhan Umum turun sebesar 4 persen menjadi Rp 424 miliar karena masih terpengaruh pandemi.
Laba usaha perseroan pada 2021 melonjak 78,5 persen karena adaeningkatan pendapatan dan efisiensi yang membuat beban umum turun.
Hingga akhir 2021, total aset perseroan relatif stabil dengan kenaikan tipis sebesar 1,4 persen menjadi Rp 1,43 triliun, di mana liabilitas turun sebesar 14 persen menjadi menjadi Rp 271 miliar. Sementara rasio kas terhadap aset lancar mencapai sebesar 76,7 persen.
"Kami memiliki modal yang kuat untuk kebutuhan modal kerja dan rencana ekspansi yang tengah berjalan," kata Amri.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham IPCM
Pada penutupan perdagangan Selasa, 29 Maret 2022, saham IPCM naik 6,08 persen ke posisi Rp 314 per saham. Saham IPCM dibuka naik 6 poin ke posisi Rp 302 per saham.
Saham IPCM berada di level tertinggi Rp 318 dan terendah Rp 298 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.284 kali dengan volume perdagangan 220.650. Nilai transaksi Rp 6,8 miliar.
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement