Subvarian Omicron BA.2 Kini Jadi Jenis Virus Corona yang Dominan di AS

Subvarian Omicron BA.2 yang sangat menular sekarang menjadi jenis virus Corona yang dominan di Amerika Serikat, ungkap Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

oleh Camelia diperbarui 30 Mar 2022, 12:05 WIB
Orang-orang berjalan melewati stasiun pengujian Covid-19 di New York City, Selasa (4/1/2022). Amerika Serikat mencatat lebih dari 1 juta kasus Covid-19 pada 3 Januari 2022, menurut data dari Universitas Johns Hopkins, ketika varian Omicron terus menyebar dengan kecepatan tinggi. (ANGELA WEISS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Subvarian Omicron BA.2 yang sangat menular sekarang menjadi jenis virus Corona yang dominan di Amerika Serikat, ungkap Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Selasa, 29 Maret 2022.

Dilansir dari CNN, Rabu (30/3/2022), angka-angka baru berasal dari pengawasan genomik CDC. Berdasarkan modelnya, agensi mengatakan bahwa BA.2 menyebabkan antara 51% dan 59% dari semua infeksi Covid-19 baru di AS pada pekan yang berakhir 26 Maret, naik dari perkiraan 39% dari semua infeksi baru pada minggu sebelumnya.

Wilayah yang paling terpukul adalah Timur Laut, di mana BA.2 menyebabkan lebih dari 70% dari semua kasus. Selatan dan Gunung Barat memiliki kasus paling sedikit. BA.2 menyebabkan sedikit lebih dari sepertiga infeksi di wilayah tersebut minggu lalu.

Meskipun BA.2 masih baru saja muncul di AS, BA.2 telah tampil menonjol di banyak bagian dunia lainnya, termasuk Asia Tenggara dan Pasifik Barat, dan sedang mengakhiri tur Eropanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jadi penyebab utama Covid-19 secara global

Orang-orang mengantre untuk tes Covid-19 di Times Square, New York, Selasa (4/1/2022). Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 1 juta kasus Covid-19 pada 3 Januari 2022, menurut data dari Universitas Johns Hopkins, ketika varian Omicron terus menyebar dengan kecepatan tinggi. (TIMOTHY A. CLARY/AFP)

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), BA.2 juga merupakan penyebab utama Covid-19 secara global, mengalahkan dua garis keturunan Omicron lainnya, BA.1 dan BA 1.1, untuk menjadi strain yang dominan. Sejak pengambilalihan, jumlah kasus internasional yang telah menurun sejak minggu pertama Januari, telah meningkat lagi.

Di Inggris, yang memiliki populasi yang lebih banyak divaksinasi daripada AS, kombinasi pembatasan yang dicabut, kekebalan yang berkurang, dan versi virus yang bahkan lebih menular telah menciptakan gelombang BA.2 baru.

Kasus Covid-19, rawat inap, dan kematian telah menjadi tren meningkat sejak akhir Februari, dan sekarang, rata-rata mingguan kasus baru berada di posisi pada akhir Januari.


Belum mencapai puncak

Seorang perempuan mengenakan masker saat melintasi Jembatan Westminster di London, Kamis (9/12/2021). Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengumumkan pembatasan yang lebih ketat untuk membendung penyebaran varian baru Covid-19, omicron. (AP Photo/Frank Augstein)

Infeksi BA.2 belum mencapai puncak yang terlihat dengan BA.1, namun. Jumlah kasus tampaknya mendatar di Inggris, meskipun rawat inap dan kematian masih meningkat.

Sepanjang pandemi, AS telah mengikuti Inggris sekitar tiga minggu, jadi ketika kasus mulai meningkat di sana, pejabat kesehatan di sini memperhatikan. Di Amerika, BA.2 telah meningkat pesat sejak akhir Januari, dan jumlah kasus telah meningkat. Namun, perataan itu menyembunyikan perbedaan regional. 


Di beberap negara jumlah rata-rata mingguan kasus baru meningkat

Orang-orang menunggu untuk dites di van pengujian Covid-19 mobile di Times Square, New York, Selasa (4/1/2022). AS mencatat lebih dari 1 juta kasus Covid-19 pada 3 Januari, menurut data dari Universitas Johns Hopkins, ketika varian Omicron terus menyebar dengan cepat. (TIMOTHY A. CLARY/AFP)

Di 13 negara bagian, jumlah rata-rata mingguan kasus baru meningkat, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins. Masih belum jelas apa yang akan dilakukan subvarian ini di AS. Bahkan para ahli tidak tahu persis apa yang diharapkan.

"Kami tidak kebal dari apa yang terjadi di Eropa," kata mantan Direktur CDC Dr. Tom Frieden, yang sekarang menjadi presiden dan CEO dari lembaga nirlaba Resolve to Save Lives.


Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya