Lukisan Berusia 228 Tahun Karya Seniman Indonesia Akan Hadir dalam Bentuk NFT

Salah satu lukisan tertua karya pelukis Lesmono berusia 228 tahun, dilukis pada tahun 1794, kini sedang dalam proses produksi Relictum NFT Premium senilai $1 juta USDR.

oleh Iskandar diperbarui 30 Mar 2022, 13:00 WIB
IDCEX East Java 2022. Dok: Digital Asset Academy

Liputan6.com, Jakarta - Digital Asset Academy (DAC) baru saja menggelar Indonesia Creative Economy Expo (IDCEX) East Java 2022 di Surabaya, Jawa Timur. Pada pameran ini DAC meluncurkan ekosistem Relictum.io sebagai platform terpadu untuk DeFi, NFT, Web 3.0, dan GameFi.

Untuk kali pertama pula Surabaya Art Expo hadir di tengah IDCEX East Java 2022, dengan memamerkan sejumlah karya seniman Indonesia, mulai dari fashion hingga lukisan.

Salah satu lukisan tertua karya pelukis Lesmono berusia 228 tahun, dilukis pada tahun 1794, kini sedang dalam proses produksi Relictum NFT Premium senilai 1 juta USDR.

Relictum NFT (Non Fungible Token) sendiri adalah sertifikasi digital untuk hak atas kekayaan intelektual dan karya seni.

Pendiri DAC, Sulistya Putra, mengatakan Relictum NFT sangat penting untuk memberi nilai tambah tinggi pada karya kreatif seniman Indonesia, juga melindungi hak cipta berbagai motif batik dan kain tenun Nusantara, serta mengembangkan ekonomi digital kreatif di Indonesia.

"Platform RelictumNFT.Market lebih aman dan terpercaya karena memiliki sistem penyimpanan aset token NFT di crypto wallet Relictum Node sehingga lebih aman daripada menitipkan koleksi NFT di lokapasar NFT seperti Opensea yang beberapa kali kebobolan oleh hacker," klaim Sulistya, melalui keterangannya, Rabu (30/3/2022).

Ia menambahkan peluncuran Relictum Ecosystem Indonesia yang diakses lewat website Relictum.io akan mendukung peningkatan ketahanan ekonomi nasional dan berkontribusi melindungi aset-aset nasional, termasuk budaya bangsa dengan teknologi yang andal, aman, transparan, dan jujur.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Adopsi Blockchain 5.0

Ilustrasi Blockchain. Kredit: mmi9 via Pixabay

Pengembangan Relictum Ecosystem berbasis teknologi Blockchain 5.0 Relictum.io didukung 10 miliar Genesis Token (GTN) dan 50 persen atau sebanyak 5 miliar GTN dapat dimiliki oleh para investor aset digital melalui private sale.

Saat ini telah terjual 1,9 miliar GTN. Para pemilik GTN mendapat keuntungan ganda, yaitu dari kenaikan nilai aset digital cryptocurrency GTN dan royalti bagi hasil dua kali sebulan.

Solusi DeFi Relictum Ecosystem terdiri dari Relictum Finance untuk pembayaran bisnis internasional dan pengiriman uang antar-negara tanpa bank tradisional menggunakan Stable Coin USDR dengan biaya transaksi nol alias gratis.

Juga ada Relictum Pay yang didukung Visa, Mastercard, dan Simplex untuk menjamin likuiditas dan pertukaran cryptocurrency dan uang fiat.

Ditambah Relictum DEX (Decentralized Exchange) untuk jual beli 500 pasang aset crypto serta Relictum Staking untuk deposit crypto, Relictum Swap untuk pertukaran langsung antar crypto, dan Relictum Pool seperti unit link untuk aset crypto.

 


Edukasi Finansial dan Aset Digital

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Relictum Ecosystem juga memiliki wrapped coin untuk 'membungkus' Bitcoin, Litecoin, Ethereum dengan Blockchain 5.0 jadi RBTC, RLTC, RETH. Fungsinya untuk membuat transaksi lebih cepat dan hemat biaya.

Sebagai informasi, tujuan lain peluncuran Relictum Ecosystem Indonesia adalah sebagai kurikulum terbaru program edukasi finansial dan aset digital.

Dalam rangka mewujudkan visi meningkatkan kesejahteraan rakyat di era digital dan misi mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang ekonomi digital, DAC memiliki Kampus Regional Barat di Bandung, Kampus Regional Tengah di Surabaya, dan Kampus Regional Timur di Kupang, Nusa Tenggara Timur.


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya