Liputan6.com, Jakarta - Seorang hacker dikabarkan telah mencuri token Ethereum dan USDC senilai USD 620 juta (Rp 8 Triliun) dari Ronin Network.
Adapun Ronin Network dibuat oleh pengembang Sky Mavis, dan bertindak untuk mendukung dan sarana transaksi di dalam game NFT berjudul Axie Infinity.
Advertisement
Ronin Network menyebutkan, peretas menggunakan private keys curian--password yang diperlukan untuk mengakses dana kripto--dan kabur dengan uang tersebut.
Dilansir Bleeping Computer, Rabu (30/3/2022), pelaku peretasan Ronin ini mencuri 173.600 token Ethereum dan 25,5 juta USDC dalam dua transaksi.
“Peretasan ini terjadi karena rekayasa sosial, bukan kesalahan teknis,” kata Aleksander Larsen, kepala operasi dan salah satu pendiri Sky Mavis.
Pada saat berita int dipublikasi, sebagian besar dana hasil peretasan Ronin Network tersebut masih tersimpan di dalam dompet pelaku kejahatan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bekukan Sementara Akses ke Ronin Network
Hingga saat ini, pengguna tidak dapat menarik atau menyetor dana ke Ronin Network.
Aleksander mengatakan, Sky Mavis berkomitmen untuk memastikan semua dana yang dicuri akan diganti.
Setelah aksi peretasan ini, pengembang telah meningkatkan validator dari lima menjadi delapan dan berkomunikasi secara intensif dengan tim keamanan di bursa utama.
Advertisement
Kronologi Serangan Rusia Dijual dalam Bentuk NFT
Pemerintah Ukraina mengumumkan bahwa mereka telah menjual non-fungible token (NFT), berdasarkan kronologi operasi militer Rusia di negara itu.
Pengumuman itu disampaikan Menteri Transformasi Digital Ukraina Mykhailo Fedorov melalui Twitter resminya. Adapun, penjualan ini dilakukan untuk mengumpulkan dana.
"Ketika Rusia menggunakan tank untuk menghancurkan Ukraina, kami bergantung pada teknologi blockchain revolusioner," kata Fedorov, dikutip Minggu (27/3/2022).
(Ysl/Isk)