Sri Mulyani Cemas, Ekonomi Global Bakal Pengaruhi Layanan BLU

Sri Mulyani mengatakan kondisi ekonomi dan politik global yang terus mengalami perubahan dikhawatirkan akan mempengaruhi kemampuan Badan Layanan Umum (BLU)

oleh Tira Santia diperbarui 30 Mar 2022, 11:45 WIB
Sri Mulyani menekankan bahwa dunia harus mengelola risiko jangka pendek lainnya di masa mendatang (Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan kondisi ekonomi dan politik global yang terus mengalami perubahan dikhawatirkan akan mempengaruhi kemampuan Badan Layanan Umum (BLU) dalam menjaga pelayanan.

Pasalnya, meningkatnya harga-harga komoditas, suku bunga dunia dan inflasi juga meningkat. Tentu hal ini akan mempengaruhi kemampuan BLU.

“Karena begitu harga-harga meningkat pasti akan mempengaruhi daya beli masyarakat kita, dan mereka harus tetap bisa dijaga kemampuannya di dalam mengakses layanan-layanan, terutama layanan dasar dan Layanan Umum yang sangat vital seperti pendidikan, kesehatan dan juga di dalam kerangka kita untuk memperbaiki usaha kecil menengah,” kata Menkeu dalam Rakor Badan Layanan Umum (BLU) 2022, Rabu (30/3/2022).

Oleh karena itu, perlu untuk terus meningkatkan kinerja transparansi akuntabilitas dalam tata kelola BLU. Sebab, masih pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan oleh BLU, misalnya pada sisi human capital atau kualitas sumber daya manusia.

Lanjut Menkeu, bidang pendidikan dan kesehatan menjadi faktor yang sangat penting dalam menentukan kemampuan untuk bisa memperbaiki kualitas sumber daya manusia.

“Selama pandemi kita juga memahami bahwa dua aktivitas yang begitu penting bagi masyarakat, terutama di dalam memupuk generasi muda yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh pandemi,” ujarnya.

 


Kesehatan

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan saat farewell atau perpisahan dengan program pengampunan pajak atau tax amnesty di Jakarta, Selasa (28/2). Penerimaan tax amnesty hingga hari ini telah mencapai Rp 112 triliun.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Disamping itu, dibidang kesehatan Indonesia sekarang bergulat untuk menurunkan angka stunting. Sebab, masih ada 27 persen anak-anak Indonesia yang mengalami kurang gizi atau stunting, nantinya akan mengancam masa depan mereka.

“BLU di bidang kesehatan harus mampu untuk menjawab dan ikut mengatasi masalah ini. Jadi, kita masih memiliki PR, terutama sesudah kita dihadapkan pada pandemi yang begitu berat,” ujar Menkeu.

Tentu ini akan menjadi salah satu tantangan di bidang kesehatan, yang pasti akan mempengaruhi kinerja dan juga orientasi BLU di bidang kesehatan. Oleh karena itu, Menkeu berharap BLU di bidang kesehatan mampu menjadi agency yang di satu sisi berfokus kepada pelayan, namun juga mampu mensinergikan dan berkolaborasi mengharmoniskan langkah-langkah melalui reformasi di bidang kesehatan.

“Kita juga melihat dari sisi pendidikan masih banyak masyarakat kita, terutama anak-anak yang meskipun akses pendidikannya mendapatkan melalui keberadaan sekolah, namun kualitas dari pendidikannya masih perlu diperbaiki,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya