Liputan6.com, Jakarta Ronaldinho bakal bergabung dengan tim Liga 1, Rans Cilegon FC. Pernah menyandang status sebagai pemain terbaik dunia, pria berusia 42 tahun tersebut juga punya catatan pelanggaran kriminal.
Salah satu pelanggaran itu bahkan sampai menyeret mantan pemain Barcelona itu ke jeruji besi.
Advertisement
Tidak ada yang meragukan kehebatan Ronaldinho di lapangan hijau. Meski puncak kariernya tidak berlangsung lama, Ronaldinho mampu meninggalkan memori yang indah bagi penggemar bola. Selain skilnya yang mumpuni, aksi-aksinya di lapangan hijau sangat menghibur dan sulit terlupakan.
Barcelona salah satu klub yang merasakan magis Ronaldinho. Menurut Lionel Messi seperti dilansir dari Planetfootball, pemainan Barcelona mengalami banyak perubahan saat Ronaldinho datang. Sempat tanpa gelar di awal kedatangannya ke Camp Nou, Barcelona mulai merebut trofi di musim berikutnya, termasuk dua gelar La Liga, satu gelar Supercopa Espana, dan satu gelar Liga Champions Eropa.
“Ronaldinho bertanggung jawab atas perubahan di Barca. Itu adalah saat yang buruk, dan perubahan yang terjadi dengan kedatangannya sangat mengagumkan. Pada tahun pertama, dia tidak memenangkan apa pun, tetapi orang-orang jatuh cinta padanya. Kemudian piala mulai datang dan dia membuat orang bahagia. Barca harus selalu bersyukur atas semua yang dia lakukan," kata Messi.
Nama Ronaldinho mencuri perhatian saat dia memperkuat Timnas Brasil di Piala Dunia 2002. Bersama striker fenomenal, Ronaldo, tim Samba sukses merebut gelar juara pada kejuaran ini.
Ronaldinho juga sempat bersinar di AC Milan dan membawa Rossoneri juara Serie A 2010/11. Namun kariernya mulai meredup seiring bertambah parahnya kecanduan Ronaldinho akan dunia malam.
Merusak Alam
Ronaldinho terakhir bermain untuk klub Fluminense pada tahun 2015. Namun di pengujung kariernya, Ronaldinho berusaha menambah pemasukan dengan merintis bisnis bersama saudaranya.
Mereka bekerjasama untuk terjun di usaha properti. Hanya saja, perjalanan keduanya tidak mulus.
Keduanya pernah tersandung hukum saat membangun anjungan di Guaíba Lake. Celakanya, danau yang terletak di Porto Alegre tersebut ternyata merupakan bagian dari area konservasi.
Kakak-beradik itu telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi denda sebesar 8.5 juta real atau 1,9 juta euro yang bila dirupiahkan mencapai angka setara Rp 29,3 Miliar. Namun mereka menolak membayarnya. Pengadilan kemudian menyita paspor Ronaldinho dan adiknya, Roberto de Assis Moreira serta menolak untuk menerbitkan dokumen baru sampai mereka membayar denda.
Belakangan Ronaldinho dan adiknya melunak. Mereka bersedia membayar 6 juta real atau setara 1,36 juta euro demi memulihkan paspornya. Kesepakatan ditandatangani bersama Kementerian Publik Brasil di kantor pengadilan di Rio Grande do Sul, tempat mereka diadili.
Ronaldinho dan adiknya tidak punya waktu banyak. Mereka diminta melunasinya paling lambat 1 Oktober 2019. Selain itu, kakak-beradik itu juga harus memperbaiki kerusakan di area konservasi paling lambat 60 hari sejak perintah dari otoritas berwenang diterbitkan. Dan jika gagal maka denda akan membengkak menjadi 2,18 juta euro plus bunganya. (Selengkapnya bisa cek di tautan ini)
Advertisement
Paspor Palsu
Tahun 2020 boleh dikatakan jadi tahun kelabu bagi Ronaldinho. Dia dan adiknya ditangkap polisi akibat menggunakan paspor palsu saat memasuki Paraguay pada 8 Maret 2020.
Kasus yang menimpa Ronaldinho bermula saat dia bersama adiknya sekaligus manajer bisnis, Roberto Assis, memenuhi undangan acara amal di Paraguay. Namun pihak berwenang mencurigai Ronaldinho dan adiknya telah menggunakan paspor palsu dan segera melakukan penyelidikan terhadap keduanya.
Mereka kemudian menjalani serangkaian penyelidikan dan sejak Jumat lalu ditahan di kantor polisi setempat. Keduanya sempat mengajukan permohonan penangguhan penahanan. Namun hakim Clara Ruiz Diaz yang menangani kasus tersebut menolak dan meminta kedua untuk tetap ditahan.
Mendekam di Penjara
Pria yang juga pernah berkosutm AC Milan itu kemudian dijebloskan ke penjara dengan tingkat keamanan yang paling tinggi di negara itu, Especializada. Dia ditahan selama sebulan.
Selama di penjara, Ronaldinho bertemu dengan kriminal-kriminal lainnya. Dia juga sempat tampil di pertandingan futsal antarwarga binaan dan mengantar timnya menang dengan skor 11-12. Dalam laga ini, Ronaldinho tampil gemilang dengan mencetak lima gol dan enam assist.
Advertisement
Tahanan Rumah
Ronaldinho kemudian dipenjara selama sebulan sebelum statusnya kemudian berubah menjadi tahanan rumah setelah pengacara membayar jaminan sebesar 1,6 juta USD.
Ronaldinho lalu ditempatkan di hotel mewah selama menjalani persidangan. Namun menurut laporan surat kabar HOY, Ronaldinho memanfaatkan kesempatan ini untuk menggelar pesta semalam suntuk.
Seorang sumber melihat sejumlah wanita mendatangi hotel Ronaldinho saat tengah malam. Beberapa orang bahkan datang berbarengan. Menurut sumber itu, sebagian yang terkenal diantar langsung ke parkiran mobil sementara lainnya dijemput dari depan hotel tempat mereka turun.
(Berita selengkapnya pada tautan ini).
Menghirup Udara Bebas hingga Gabung Rans Cilegon
Setelah lima bulan ditahan, Ronaldinho dan saudaranya, Roberto de Assis, akhirnya dibebaskan Senin (24/8/2020). Ronaldinho mengaku sama sekali tidak menyangka kalau paspor yang digunakan palsu.
Dia pun benar sangat terpukul oleh kejadian itu dan tidak ingin mengulanginya lagi. "Kami benar-benar terkejut saat tahu dokumen yang kami punya ilegal," ujarnya seperti dilansir The Sun.
"Sejak saat itu, niat kami hanya untuk bekerjasama dengan pihak berwenang untuk menjelaskan semuanya," katanya menambahkan (simak beritanya di sini).
Hampir dua tahun berselang, Ronaldinho memutuskan bergabung dengan tim Liga 1, Rans Cilegon. Pengumuman ini disampaikan dalam perayaan 1 tahun RANS Entertainment milik selebritas Raffi Ahmad. Selain Ronaldinho, Rans juga masih mengupayakan satu pemain bintang lainnya.
(Simak berita selengkapnya pada tautan ini).
Advertisement