Liputan6.com, Jakarta Investasi bodong seperti Binary Option tengah mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Investasi ini menjalar melalui berbagai promosi yang dilakukan oleh oknum dengan iming-iming bisa segera mendapat keuntungan besar.
Kepala Center of Digital Economy and SMEs INDEF Eisha M Rachbini memaparkan modus investasi bodong lewat media sosial. Pertama dengan menjanjikan return yang tinggi dari passive income.
Advertisement
"Fenomena sosial seperti iming-iming Investasi return tinggi dari passive income," kata Eisha dalam diskusi online, Jakarta, Rabu (30/3).
Modus lainnya adalah, dengan penyematan gelar 'Crazy Rich' untuk menyakinkan target. Selain itu, ada juga modus flexing atau pamer kekayaan diberbagai platform media sosial.
"Mereka juga kerap memamerkan gaya hidup luxury. Agar terlihat meyakinkan," kata Eisha.
Eisha melanjutkan, penyebab banyak masyarakat ikut serta dan partisipasi pada investasi illegal antara lain, pandemi Covid-19 yang berdampak pada pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta perilaku investasi.
"Digitalisasi keuangan dan inovasi produk keuangan digital menarik investor dengan return tinggi dan minimal cost," jelasnya.
Reporter: Anggun P Situmorang
Sumber: Merdeka.com
DPR Soroti Investasi Bodong Berkedok Forex yang Tipu Warga Satu Kampung
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, menanyakan tindak lanjut dari kasus investasi bodong berkedok forex yang merugikan satu kampung di Gorontalo, kepada Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Pertanyaan tersebut Rachmat titipkan melalui Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung yang kemudian disampaikan kepada Kepala Bappebti, Indrasari Wisnu Wardhana dalam Rapat Dengar Pendapat, Kamis (24/3/2022).
"Saya mau mengingatkan Pak Wisnu, beberapa bulan yang lalu itu Pak Rachmat Gobel menitipkan pertanyaan kepada saya terkait dengan kasus tertipunya satu kampung di Gorontalo, dengan trading forex. Mungkin saya mau minta perkembangannya seperti apa, dan langkah-langkah apa yang sudah dilakukan oleh Bappebti," ujar Martin.
"Ini supaya jadi showcase artinya yang sudah mendapatkan sorotan dari pimpinan DPR seperti apa yang sudah ditangani, itu tambahan dari saya,” lanjut Martin.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wisnu menjawab, kasus yang terjadi di Gorontalo sudah ditangani Polda, tetapi dalam menangani kasus tersebut, Wisnu mengungkapkan ada kesulitan.
“Tapi kami sudah follow up dengan bareskrim dan sedang ditindaklanjuti pak,” pungkas Wisnu.
Advertisement