Survei SMRC: Kondisi Politik Cenderung Negatif dalam Tiga Tahun Terakhir

Hasil survei SMRC mengungkapkan bahwa penilaian positif atas kondisi politik di Indonesia terus menurun dalam tiga tahun terakhir.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Mar 2022, 15:07 WIB
Ilustrasi penyampaian hasil survei SMRC. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyampaikan bahwa penilaian warga atas kondisi politik Indonesia cenderung negatif dalam tiga tahun terakhir.

Hal itu berdasarkan hasil survei SMRC bertajuk “Kondisi Ekonomi-Politik dan Kinerja Pemerintah, Evaluasi Publik Nasional”.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam presentasinya menyebutkan bahwa ada 32,6 persen publik yang menilai kondisi politik Indonesia sekarang pada umumnya baik atau sangat baik.

“Sementara yang menilai negatif sebanyak 23,5 persen. Ada 33,8 persen yang menyatakan keadaan politik sekarang sedang saja,” kata Deni dalam rilis hasil survei SMRC, Rabu (30/3/2022).

Deni menjelaskan bahwa penilaian positif atas kondisi politik ini mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir, dari 41 persen pada survei September 2019 menjadi 32,6 persen.

“Sebaliknya, yang menilai keadaan politik sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk mengalami peningkatan dari 14,5 persen pada September 2019 menjadi 23,5 persen pada Maret 2022,” papar Deni.

 


Tentang Survei SMRC

CEO SMRC Djayadi Hanan memaparkan grafik hasil survei nasional Tren Elektabilitas Capres, Jakarta, (7/10). Survei menyatakan Jokowi-Ma'ruf 60,4 persen mengungguli Prabowo-Sandi dengan 29,8 persen, 9,8 persen tidak menjawab. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Adapun survei SMRC ini dilakukan kepada 1.220 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling.

Margin of error survei sebesar ± 3,12% pada tingkat kepercayaan 95%. Wawancara terhadap responden dilakukan secara tatap muka pada 13 - 20 Maret 2022.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya