Liputan6.com, Shanghai - Lebih dari 20.000 bankir, traders, dan pekerja lainnya tidur di menara perkantoran di distrik Lujiazui Shanghai ketika mereka berupaya untuk menjaga pusat keuangan raksasa China terus berdetak imbas lockdown karena COVID-19. Hal itu disampaikan pejabat pemerintah setempat.
Pialang, manajer investasi dan keuangan di Lujiazui, China yang merupakan "wall street" bergegas memanggil personel utama ke kantor menjelang lockdown pada Senin, 28 Maret 2022 di Shanghai, dan menyiapkan sleeping bag serta persediaan dasar untuk menginap.
Beberapa juga telah mengadopsi shift rotasi dua tim, dan memulai pusat pemulihan bencana di pusat keuangan China yang memproses transaksi keuangan lebih dari 2.500 triliun yuan atau USD 292 triliun pada 2021. Jumlah itu setara Rp 419.230 triliun (asumsi kurs Rp 14.357 per dolar AS).
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, 20.000 orang yang bekerja di 285 menara perkantoran di Pudong's Lujiazui Financial City, sebelah timur Sungai Huangpu, termasuk pekerja kerah putih dan beberapa staf layanan, menurut biro administrasi distrik, juga rumah bagi beberapa lembaga non-keuangan.
Shanghai, rumah bagi 26 juta orang, mulai lockdown pada Senin, 28 Maret 2022 dengan membagi kota di sepanjang Sungai Huangpu, untuk memungkinkan pengujian mengatur bergiliran. Shanghai menampung pasar terbesar China untuk perdagangan saham, obligasi, valuta asing dan derivatif.
Amundi BOC Walth Management mengatakan eksekutif seniornya, serta staf investasi, perdagangan dan manajemen risiko utama bekerja dan tidur di kantor mereka, untuk memastikan kelancaran operasi bisnis.
Sedangkan, Haitong Securities Co mengatakan Chairman Zhou Jie mengatur shift tugas darurat di tempat di anak perusahaannya di Pudong pada Minggu malam, dan memimpin lebih dari 150 staf kunci untuk bekerja di kantor mulai Senin. Pialang juga memulai shift rotasi dua tim antara dua area kantornya, demikian mengutip melalui situs resminya.
HFT Investment Management, BNP Paribas’Chinese fund venture, juga menempatkan 52 karyawan di posisi kunci di kantor sepanjang waktu selama periode lockdown.
Sementara itu, Sinolink Securities mengeluarkan pemberitahuan pada Minggu malam, mendesak stafnya yang bertugas untuk bergegas kembali ke kantor pusatnya di Pudong sebelum tengah malam, untuk "memastikan kelangsungan operasi sistem dan perdagangan", sebut pialang China dalam situs webnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terapkan Model Hybrid
Seorang eksekutif di bank asing di Shanghai, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan pihaknya menggunakan model kerja hybrid, dengan beberapa staf bekerja dan tidur di kantor cadangan di Puxi, di sisi barat kota, sementara beberapa lainnya tetap tinggal di ruang perdagangan di Pudong.
Lalu, menurut sebuah sumber di bank asing lain mengatakan pemberi pinjaman telah menggunakan pusat pemulihan bencana selama lebih dari seminggu, sebuah praktik yang akan terus berlanjut.
Para pejabat menolak untuk disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Bursa Efek Shanghai mengatakan kepada Reuters untuk mempertahankan tim staf minimum di posisi kunci di dalam bursa, sementara yang lain bekerja dari rumah dalam pengaturan yang dirancang untuk meminimalkan kontak manusia, sambil memastikan keamanan perdagangan.
Advertisement