Liputan6.com, Jakarta Bipolar tidak banyak dibicarakan seperti masalah depresi, kecemasan, dan PTSD. Namun setiap tanggal 30 Maret perlu untuk diperingati, selain sebagai hari lahir pelukis terkenal Vincent van Gogh, juga peringatan Hari Bipolar Sedunia.
Dilansir dari News18, gangguan bipolar dapat digambarkan sebagai kondisi mental ketika otak mengalami perubahan suasana hati dan energi yang ekstrem, sehingga menghambat kemampuan untuk berfungsi secara normal. Perubahan ekstrem suasana hati ini juga dapat menyebabkan depresi dan stres, dan kondisi ini juga dikenal sebagai gangguan mania-depresif.
Advertisement
Suasana hati yang senang atau mudah marah yang tidak normal dikategorikan sebagai manik/hipomanik, sedangkan suasana hati yang sedih dikategorikan sebagai depresi. Seseorang yang menderita gangguan bipolar dapat menderita salah satu dari episode ini atau menjadi netral, namun, tidak ada pemicu khusus untuk perubahan suasana hati ini. Itu bisa terjadi dalam hitungan detik atau menit.
Rincian waktu ini untuk membedakannya dengan orang yang tidak menderita gangguan bipolar, karena mereka juga dapat mengalami perubahan suasana hati, namun tidak sesering orang yang menderita gangguan bipolar.
Gejala lain dari gangguan bipolar termasuk mengalami psikosis seperti delusi, halusinasi, dan paranoia. Sementara diagnosis umumnya terjadi pada usia 25 tahun, pasien dapat mulai menunjukkan gejala pada remaja.
3 jenis gangguan bipolar
1. Bipolar I
Setidaknya satu episode manik, yaitu saat orang telah mengalami episode hipomanik atau depresi berat sebelum dan sesudah episode manik. Bisa ditemukan pada pria maupun wanita.
2. Bipolar II
Setidaknya satu episode depresif berat, berlangsung sekitar dua minggu, bersama dengan satu episode hipomanik selama sekitar empat hari. Lebih umum di kalangan wanita daripada pria.
3. Siklotimia
Beberapa episode hipomania dan depresi yang lebih pendek dan tidak terlalu parah.
Untuk mendiagnosis tingkat keparahan gangguan bipolar Anda, atau untuk mengetahui secara rinci tentang kondisi Anda maka perlu untuk mengunjungi psikolog atau psikiater, tergantung pada terapi yang diambil. Saran ahli selalu lebih baik daripada menganalisis sendiri kondisi Anda untuk menerima perawatan yang tepat.
Orang-orang di sekitar mereka yang menderita gangguan bipolar harus mendukung pasien dan memberi mereka kepercayaan diri untuk melewatinya.
Advertisement