Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengunjungi Pondok Pesantren Walisongo yang berlokasi di Jalan Sunan Kalijaga, Ngabar, Siman, Ponorogo, dalam rangka meresmikan Gedung Islamic International Junior School Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mambaul Huda. Dalam kesempatan itu, dia meminta agar para santri dapat bersemangat menguasai ilmu agama dan sains.
Ma'ruf mengawali wejangan tersebut dengan berbincang langsung dengan santri dari pondok pesantren tersebut. Yang pertama adalah santriwati dengan asal tempat tinggal Ponorogo alias warga daerah setempat.
Advertisement
"Ini nyantri sekarang sudah di tingkat apa?," tanya Ma'ruf.
"MA," jawab santriwati.
Si santriwati mengaku sudah kurang lebih lima tahun menimba ilmu di pondok pesantren tersebut. Ma'ruf pun menanyakan cita-cita dari santri itu.
"Ingin jadi diplomat," ujar santriwati.
"Luar biasa ini, menjadi diplomat luar negeri begitu?," tanya Ma'ruf.
"Iya," jawabnya sambil menyatakan ingin masuk Universitas Gajah Mada.
"FISIP ya, ilmu sosial politik. Mudah-mudahan, barakallah," kata Ma'ruf.
Ma'ruf kemudian melanjutkan perbincangan dengan pemuda yang juga santri pondok pesantren. Remaja itu mengaku berasal dari Solo dan sudah tiga tahun menimba ilmu hingga kini berada di kelas 2 Madrasah Aliyah.
"Apa cita-cita ke depan mau jadi apa?," tanya Ma'ruf.
"Cita-citanya jadi profesor," kata santri.
Santri tersebut berkeinginan menjadi seorang ilmuan di bidang matematika. Lepas dari pesantren, dia bermaksud mencoba untuk menuntut ilmu ke Korea.
"Mudah-mudahan jadi profesor matematika amin," Ma'ruf mendoakan.
Kuasai Ilmu Pengetahuan
Wapres Ma'ruf Amin menyatakan, negara tentu membutuhkan pemuda-pemudi yang memiliki semangat tinggi dalam menuntut ilmu, sehingga memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan punya daya saing bukan hanya nasional, namun juga internasional.
"Karena itu saya senang para santri, saya juga santri dulu, saya sama santri juga, walaupun sekarang jadi Wakil Presiden tapi saya santri. Oleh karena itu saya senang kalian punya semangat tinggi, untuk menjadi diplomat, menjadi profesor di bidang matematika berbasis Pesantren, ini luar biasa," ujar Ma'ruf.
Menurutnya, kunci kemakmuran adalah penguasaan ilmu pengetahuan. Terlebih, menimba ilmu merupakan salah satu perintah Tuhan kepada manusia, yakni Allah meminta manusia memakmurkan bumi.
"Mudah-mudahan ini menjadi model yang ingin kita kembangkan, yang menguasai ilmu agama tetapi juga sains dan teknologi dan ilmu pengetahuan lainnya," Ma'ruf menandaskan.
Advertisement