Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis peluncuran produk waran terstruktur akan direspons positif oleh pelaku pasar. Baik dari pihak anggota bursa sebagai penerbit, maupun investor sebagai pembeli.
Rencananya, pencatatan produk waran terstruktur akan dilakukan pada akhir semester I tahun ini. Kepala Unit Manajemen Proyek 2 Bursa Efek Indonesia (BEI), Firza Rizqi Putra mengatakan minat investor terhadap waran terstruktur cukup tinggi pada pasar regional.
Sebagai gambaran, ia menyebut total turnover perdagangan waran terstruktur di bursa Malaysia adalah sekitar 6 persen dari keseluruhan aktivitas perdagangan, dengan 4–5 penerbit.
Baca Juga
Advertisement
Sementara di bursa Thailand yang memiliki karakteristik investor serupa dengan Indonesia, turnover transaksi dapat mencapai 10–12 persen dari keseluruhan perdagangan saham.
Dengan asumsi rata-rata perdagangan saham Indonesia sebesar Rp 15 triliun per hari, turnover perdagangan waran terstruktur di Indonesia dapat mencapai Rp 1–1,5 triliun.
"Potensinya cukup besar. Tetapi kami menyadari bahwa ini masih produk baru yang membutuhkan edukasi dan sosialisasi yang menyeluruh terkait risk and return-nya. Untuk target awal kami perkirakan sekitar 2–4 persen,” ujar dia, Rabu (30/3/2022).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keuntungan
Sebelumnya, Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi membeberkan sejumlah keuntungan dari produk waran terstruktur, baik bagi industri, anggota bursa, dan investor.
Untuk industri, produk ini akan menambah aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia dan mendorong aktivitas perdagangan dari saham atau efek yang menjadi underlying-nya. Untuk investor, hanya memerlukan modal yang relatif lebih kecil dalam membeli produk waran terstruktur.
Selain itu, proses exercise dilakukan terotomatisasi sehingga investor akan langsung menerima uang tunai dan dijamin oleh KPEI.
"Potensi keuntungan yang akan diperoleh investor pun tidak terbatas, tergantung pada pergerakan harga underlying. Sedangkan maksimum potensi kerugian yang dialami hanya sebatas harga Waran Terstruktur,” imbuh Hasan.
Sedangkan keuntungan bagi anggota bursa, produk waran terstruktur akan menjadi tambahan produk yang dapat ditawarkan kepada investor. Sehingga menjadi perluasan bisnis bagi AB. Sehingga AB bisa lebih aktif berdagang dan akan menambah potensi pendapatan mereka.
"Produk ini akan menjadi pengembangan bisnis baru AB bukan hanya sebagai perantara perdagangan saja, tapi juga sebagai penerbit sponsor,” tandasnya.
Advertisement