6 Fakta Menarik Sijunjung, Punya Produksi Rendang Daun Singkong yang Siap Mendunia

Rendang Daun Singkong di Kabupaten Sijunjung sudah dibawa ke berbagai negara seperti Thailand, Mesir, hingga Belanda.

oleh Henry diperbarui 31 Mar 2022, 08:30 WIB
Penari beraksi membawakan Tari Piring khas Minangkabau sebelum start Tour de Singkarak 2016 di Sijunjung, Sumatera Barat, (12/8/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Jakarta - Sijunjung adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini adalah Muaro Sijunjung. Sebelum tahun 2004, kabupaten Sijunjung merupakan kabupaten terluas ketiga di Sumatra Barat dengan nama Kabupaten Sawahlunto Sijunjung. Namun sejak dimekarkan (yang menghasilkan kabupaten Dharmasraya), kabupaten ini menjadi kabupaten tersempit kedua di Sumatra Barat.

Kabupaten ini berbatasan langsung dengan kabupaten Kuantan Singingi, Riau di sebelah timur, kabupaten Tanah Datar dan kota Sawahlunto di sebelah barat, serta kabupaten Solok dan kabupaten Dharmasraya di sebelah selatan. Kabupaten Sijunjung memiliki luas 3.130,40 km persegi yang terdiri dari delapan kecamatan dengan jumlah penduduk pada tahun 2021 sebanyak 240.079 jiwa

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Sijunjung. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Sijunjung yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Topografi

Secara topografi, kabupaten Sijunjung merupakan rangkaian Bukit Barisan yang memanjang dari arah barat laut ke tenggara, sehingga kabupaten ini memiliki ketinggian yang sangat bervariasi, yaitu antara 120 meter sampai 930 meter di atas permukaan laut.

Kecamatan di kabupaten ini umumnya memiliki topografi yang curam dengan kemiringan antara 15–40 persen, yaitu kecamatan Tanjung Gadang, kecamatan Sijunjung, kecamatan Sumpur Kudus, dan kecamatan Lubuk Tarok.

Seperti daerah lainnya di Sumatra Barat, kabupaten ini mempunyai iklim tropis. Sedangkan tingkat curah hujan Kabupaten Sijunjung mencapai rata-rata 13,61 mm per hari.


2. Desa Adat Sijunjung

Data pemerintah Sijunjung menunjukkan Nagari Sijunjung--tempat desa adat Sijunjung berdiri--diyakini sudah ada sejak abad XII.

Desa ini berjarak sekitar 110 kilometer dari pusat Kota Padang. Tidak terlalu sulit untuk menemukan Desa Adat Sijunjung yang belakangan namanya melejit di kalangan pencinta traveling.

Jembatan sepanjang 200 meter yang membentang di Batang Sukam menjadi pintu masuk ke Desa Adat Sijunjung. Patung perempuan berpakaian adat yang menjunjung bekal setinggi sekitar empat meter sebagai pertanda memasuki perkampungan adat.

Bangunan tua bergaya 'Rumah Gadang' (rumah adat Minang) saling berhadap-hadapan mewarnai sepenggal jalan sepanjang satu kilometer. Sebagian masih terlihat rapi pasca polesan warna kekinian namun tetap mempertahankan gaya leluhur.

Desa Adat Sijunjung dihuni dihuni oleh enam suku: Chaniago, Piliang, Melayu, Tobo, Panai, dan Melayu Tak Timbago. Uniknya, meski berasal dari enam suku berbeda, tak ada yang membedakan rumah adat mereka. Semua berjalan dengan demokrasi dengan konsep matrilineal, kerabat perempuan yang menghuni rumah adat.


3. Danau Hijau Bukit Bual

Ilustrasi Danau. (Bola.com/Pixabay)

Danau Hijau Bukit Bual. Danau indah dengan nuansa alam yang memesona, lokasinya berada di Nagari Bukit Bual, Kecamatan Koto VII. Danau ini adalah bekas galian tambang.

Setelah proses industri selesai, akhirnya ditinggal dan jadilah sebuah danau berair warna hijau dengan hutan disekelilingnya. Potensi wisata satu ini sangat diminati, bahkan selalu ramai dikunjungi. Jarak dari ibukota kabupaten hanya 45 menit saja.


4. Air Terjun Batang Taye

Air Terjun Batang Taye di Kabupaten Sijunjung. foto: Instagram @tourismsumbar

Air terjun ini merupakan salah satu air terjun yang unik. Hal yang menjadi perhatian Ketika mengunjungi air terjun ini adalah memiliki 8 tingkatan. Kedelapan tingkatan ini membuat penampakan air terjun terlihat sangat indah jika dilihat dari kejauhan.

Selain itu, luas kolam sungai di bawah air terjun membuat air terjun ini sangat menarik.  Keindahan lainnya yang dapat Anda nikmati adalah hutan di sekitarnya. Anda bisa menikmati debit air terjun yang lebat ditambah keheningan hutan.

Jika Anda tidak mau basah karena air, Anda tetap bisa menikmati air terjun ini dengan hanya duduk di batu-batu besar yang terdapat di pinggir sungai.


5. Kuliner khas Sijunjung

Tanpa daging, rendang daun singkong asal Sijunjung, Sumatera Barat ini siap mendunia. Inilah Rendang Cuk.bi. (Liputan6.com/Akbar Muhibar)

Sumatra Barat dikenal dengan kekayaan kulinernya, begitu juga dengan Sijunjung. Salah satu kuliner atau makanan khas mereka adalah Rendang Belalang.

Kuliner ini sangat unik karena menggunakan daging belalang sebagai bahan utamanya. Kuliner khas lainnya dari Sijunjung adalah Rendang Daun Singkong, Kalamai, Lamang Tongkat, Kerupuk Ikan, Godok Obuih, dan Kue Talam.

Yang menarik lagi, ada rendang daun singkong yang sudah mulai mendunia melalui tangan Mya Harma yang memasarkannya dengan nama cuk.bi. Didorong oleh teman-temannya yang sangat menggemari rendang, Mya ingin mewujudkan rendang daun singkong sebagai ide bisnis. Peluang ini juga tampak makin besar dengan banyaknya orang yang menyukai sajian ini.

Rendang daun singkong yang dulu hanya dikenal di Tanjung Ampalu, Sijunjung, kini sudah mendunia. Mya bercerita rendang cuk.bi ini sudah dibawa teman-temannya ke Thailand, Mesir, hingga Belanda. Sedangkan di Indonesia sendiri, sudah menjangkau kota-kota besar di Indonesia.


6. Geopark Silokek

Geopark Silokek di Kabupaten Sijunjung. foto: Instagram @geoparksilokek

Taman Bumi Silokek-Sijunjung atau Geopark Nasional Ranah Minang Silokek lebih dikenal dengan nama Geopark Silokek. Geopark ini adalah sebuah konsep manajemen pengelolaan kawasan yang menyerasikan keragaman geologi, hayati, dan budaya, melalui prinsip konservasi, edukasi, dan pembangunan yang berkelanjutan di kawasan Silokek, Kabupaten Sijunjung.

Taman Bumi ini adalah salah satu geopark atau taman bumi di Sumatra Barat. Taman bumi ini akan diusulkan menjadi UNESCO Global Geopark Network. Pusat Taman Bumi ini berada di Silokek, Kecamatan Sijunjung sedangkan Pusat Informasi Taman Bumi/ Geopark Information Center (GIC) ini berada di dekat Simpang Tugu Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. Silokek memang daerah yang dipenuhi destinasi wisata, salah satunya adalah Geopark Silokek yang menjadi wisata andalan di kabupaten ini

 


4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya