5 Hasil Perundingan Negosiasi Damai Rusia dan Ukraina di Turki

Pada Selasa 29 Maret 2022, Rusia dan Ukraina telah menyelesaikan negosiasi damai di Istanbul, Turki.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 31 Mar 2022, 10:03 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membuka pembicaraan Ukraina-Rusia di Istanbul pada Selasa 29 Maret 2022. (Murat Cetin Muhurdar - AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pada Selasa 29 Maret 2022, Rusia dan Ukraina telah menyelesaikan negosiasi damai di Istanbul, Turki. Perundingan tersebut berlangsung konstruktif dan menghasilkan sejumlah kesepakatan selama kurang lebih 3 jam.

Salah satu hasil kesepakatan adalah pihak Rusia berjanji mengurangi secara tajam aktivitas militer di sekitar ibu kota Ukraina, Kiev, dan Chernihiv di Ukraina utara.

Sedangkan Ukraina, tidak akan bergabung dengan aliansi militer atau menjadi tuan rumah pangkalan militer NATO.

"Hasil itu merupakan salah satu dari dua langkah yang diambil Moskow untuk mengurangi eskalasi konflik yang telah berlangsung selama 34 hari tersebut," ujar Kepala perunding Rusia, Vladimir Medinsky.

Hal serupa juga disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin. Menurut dia, kesepakatan tersebut menjadi tanda kemajuan yang nyata menuju kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.

"Untuk meningkatkan rasa saling percaya dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk negosiasi lebih lanjut dan mencapai tujuan akhir berupa kesepakatan dan penandatanganan persetujuan, dibuat keputusan untuk secara radikal, dalam jumlah besar, mengurangi aktivitas militer yang mengarah ke Kiev dan Chernihiv,” kata Formin kepada wartawan seperti dikutip dari VOA Indonesia, Rabu 30 Maret 2022.

Berikut sederet hasil perundingan negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung di Istanbul, Turki dihimpun Liputan6.com:

 


1. Rusia Sepakat Kurangi Serangan di Ukraina

Suasana putaran ketiga negosiasi damai antara delegasi Rusia dan Ukraina di Belovezhskaya Pushcha. (Xinhua/Kantor Berita Belta)

Perundingan damai dengan delegasi Ukraina dan Rusia digelar di Istanbul, Turki pada Selasa 29 Maret 2022.

Hasilnya, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin mengatakan akan mengurangi secara tajam aktivitas militer di sekitar ibu kota Ukraina, Kiev, dan Chernihiv di Ukraina utara.

Pernyataan itu menjadi tanda kemajuan yang nyata menuju kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.

"Untuk meningkatkan rasa saling percaya dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk negosiasi lebih lanjut dan mencapai tujuan akhir berupa kesepakatan dan penandatanganan persetujuan, dibuat keputusan untuk secara radikal, dalam jumlah besar, mengurangi aktivitas militer yang mengarah ke Kiev dan Chernihiv," kata Formin kepada wartawan seperti dikutip dari VOA Indonesia, Rabu 30 Maret 2022.

Meski demikian, ia tidak merujuk ke bagian timur dan selatan Ukraina, di mana pasukan Rusia melancarkan serangan besar yang mendapat perlawanan sengit.

 


2. Janji Ukraina pada Rusia

Patung Lenin ditempatkan di teras Museum Nasional Andrey Sheptytsky di Lviv, 4 Maret 2022. Pintu museum telah ditutup sejak perang Rusia di Ukraina dimulai pada 24 Februari, dan situs-situs warisan di seluruh negeri menghadapi bahaya ketika pertempuran berlanjut. (AP Photo/Bernat Armangue)

Dari pihak Rusia telah berjanji mengurangi secara tajam aktivitas militer di sekitar ibu kota Ukraina, Kiev, dan Chernihiv di Ukraina utara.

Sementara Ukraina, tidak akan bergabung dengan aliansi militer atau menjadi tuan rumah pangkalan militer NATO.

 


3. Perundingan Merupakan Satu Langkah Rusia Kurangi Eskalasi Konflik

Prajurit Ukraina dari Brigade Terpisah ke-103 Pertahanan Teritorial Angkatan Bersenjata, menembakkan senjata mereka, selama latihan, di sebuah lokasi yang dirahasiakan, dekat Lviv, Ukraina barat, Selasa, 29 Maret 2022. (AP Photo/Nariman El- Mofty)

Sementara itu, Kepala perunding Rusia, Vladimir Medinsky mengatakan, kesepakatan dalam perundingan itu merupakan salah satu dari dua langkah yang diambil Moskow untuk mengurangi eskalasi konflik yang telah berlangsung selama 34 hari tersebut.

Ia mengatakan, langkah lainnya adalah Rusia akan menyetujui pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara bersamaan apabila dan ketika perjanjian damai diparaf oleh menteri luar negeri kedua negara.

Sebelum membahas kemungkinan pertemuan kedua presiden tersebut, sebuah perjanjian harus disiapkan dan disetujui oleh para negosiator, dan kemudian disahkan oleh para menteri luar negeri, tutur Medinsky, yang juga seorang ajudan presiden Rusia.

Hal ini tidak akan mudah terutama karena pertemuan itu bisa menjadi pertemuan multilateral dengan partisipasi para negara penjamin perdamaian dan keamanan Ukraina, ujar Medinsky setelah putaran baru pembicaraan antara Moskow dan Kiev berlangsung di Istanbul, Turki.

 


4. Turki, Jerman dan Polandia Jadi Penjamin Keamanan Ukraina

Bendera Ukraina dan Rusia. (Xinhua/Kantor Berita Belta)

Penasihat presiden dan anggota delegasi Ukraina, Mykhailo Podolyah, mengatakan bahwa Turki, Jerman dan Polandia dapat menjadi beberapa penjamin keamanan Ukraina.

"Poin krusialnya adalah kemungkinan untuk menerima jaminan keamanan dari para penjamin untuk menghentikan konflik saat ini, perang ini," ungkap Mykhailo Podolyah.

Para perunding Ukraina mengatakan mereka telah mengusulkan pada putaran terakhir pembicaraan dengan Rusia bahwa Ukraina bersedia mengadopsi status netral dengan imbalan jaminan keamanan, yang berarti Kiev tidak akan bergabung dengan aliansi militer atau menjadi tuan rumah pangkalan militer NATO.

 


5. Tetap Tuntut Perdamaian Penuh di Ukraina

Wartawan berjalan di dalam gudang yang hancur untuk menyimpan makanan, setelah serangan dari Rusia dua belas hari lalu di Brovary, di pinggiran Kiev, Ukraina, Selasa, 29 Maret 2022. Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Feberuari 2022 masih berlangsung hingga hari ini. (AP Photo/Rodrigo Abd)

Di sisi lain, kepala delegasi Ukraina menuntut perdamaian penuh di seantero Ukraina agar kesepakatan akhir dengan Rusia bisa mulai diterapkan.

David Arakhamia menyampaikannya pernyataan itu di Istanbul, usai menghadiri perundingan dengan pihak Rusia, semenjak pertemuan sebelumnya 10 Maret lalu. Ia mengatakan “semua pasukan” harus mundur dari Ukraina dan mengizinkan 3,5 juta pengungsi yang melarikan diri dari perang untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Posisi Ukraina tidak berubah. Kami mengakui perbatasan internasional Ukraina tahun 1991. Tak ada kompromi atau garis merah di sini," kata Arakhamia.


Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya