Bursa Saham Asia Bervariasi Imbas Harga Minyak Turun

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis, 31 Maret 2022 di tengah harga minyak melemah.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 31 Mar 2022, 10:31 WIB
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis pagi (31/3/2022), karena investor menunggu rilis data aktivitas manufaktur resmi China untuk Maret 2022 dan harga minyak turun tajam.

Pada jam perdagangan di Asia, harga minyak berjangka Brent turun 3,92 persen ke posisi USD 109 per barel. Harga minyak berjangka AS susut 4,62 persen menjadi USD 102,84 per barel.

Pemerintah AS sedang pertimbangkan rencana melepaskan 1 juta barel minyak per hari dari cadangan minyak strategis selama enam bulan. Hal itu berdasarkan sumber kepada NBC News. Harga minyak global melonjak dalam perdagangan yang bergejolak sejak Rusia invasi Ukraina lebih dari sebulan.

Di Asia Pasifik, bursa saham China melemah. Indeks Shanghai turun 0,26 persen. Sementara itu, indeks Shenzhen tergelincir 0,652 persen.

Aktivitas pabrik Cina menyusut pada Maret 2022. Indeks manajer pembelian manufaktur pada Maret 2022 berada di posisi 49,5, lebih rendah dari Februari 50,2. Demikian dilansir dari CNBC, Kamis (31/3/2022).

Data itu muncul setelah survei independent oleh China Beige Book menunjukkan pabrik China terpukul lebih keras pada kuartal I dibandingkan tahun lalu. China juga kini hadapi COVID-19 yang paling parah sejak pandemi dimulai.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 mendatar. Indeks Topix sedikit berubah. Indeks Korea Selatan Kospi naik 0,48 persen.

Indeks Hang Seng tergelincir 0,59 persen. Saham Baidu melemah lebih dari 4 persen setelah perusahaan itu ditambah ke daftar perusahaan yang berpotensi hadapi delisting dari bursa Amerika Serikat.

Sementara itu,indeks  S&P/ASX 200 di Australia naik 0,39 persen karena saham tambang utama melonjak. BHP naik 3,58 persen sementara Fortescue Metals Group naik 4,44 persen dan Rio Tinto melonjak 2,53 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,15 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Indeks Dolar AS

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Pada Rabu waktu setempat di Amerika Serikat,  indeks S&P 500 turun 0,63 persen menjadi 4.602,45. Indeks Dow Jones Industrial tergelincir 65,38 poin, atau 0,19 perssn menjadi 35.228,81.

Indeks Nasdaq Composite turun 1,21 persen menjadi sekitar 14.442,28. Indeks dolar USD berada di 97,855 karena berjuang untuk pulih setelah turun dari level di atas 99 pada awal minggu.

Yen Jepang diperdagangkan pada 122,05 per dolar, masih lebih kuat dari level di atas 124 yang terlihat terhadap greenback awal pekan ini. Sedangkan, dolar Australia berada di 0,7501, setelah sebagian besar diperdagangkan dalam kisaran antara 0,747 dan 0,753 sejauh minggu ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya