Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin (BTC) diperdagangkan dalam kisaran ketat antara USD 46.000 (Rp 659,5 juta) hingga USD 47.000 (Rp 673,8 juta) selama beberapa hari terakhir.
Pasar kripto secara keseluruhan masih dipengaruhi sentimen negatif dari konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina. Selain itu kondisi ekonomi global juga turut memberikan dampak pada kondisi pasar kripto.
Pada Rabu, diplomat Rusia menyatakan pembicaraan damai dengan Ukraina belum mencapai titik balik. Sementara itu, pertempuran meningkat antara kedua negara, yang berkontribusi pada kenaikan harga minyak dan emas.
Baca Juga
Advertisement
Di tengah sentimen tersebut, sebagian besar cryptocurrency alternatif (altcoin) mengungguli Bitcoin pada Kamis, 31 Maret 2022, yang menunjukkan pedagang masih nyaman dengan risiko yang cukup tinggi.
Misalnya, AAVE dan Solana yang naik sebanyak 7 persen selama 24 jam terakhir, dibandingkan dengan kenaikan 1 persen dalam Bitcoin selama periode yang sama.
Selain itu, Indeks Ketakutan dan Keserakahan (Fear and Greed Index) Bitcoin memasuki wilayah "keserakahan", yang menunjukkan masih adanya sentimen bullish di antara pedagang kripto.
Indeks saat ini “keserakahan” berada pada level tertinggi tahun ini, tetapi masih berada di bawah level puncak yaitu "ketamakan ekstrim" yang terlihat pada November lalu saat Bitcoin menyentuh harga tertinggi sepanjang masa.
Selama beberapa bulan terakhir, pembacaan sentimen Bitcoin tidak menentu karena BTC turun sebanyak 50 persen dan kemudian stabil dalam kisaran perdagangan, meskipun dengan perubahan harga 20 persen. Sangat sulit untuk mendapatkan pembacaan yang jelas tentang sentimen kripto, terutama selama masa tekanan pasar.
Perusahan analisis, Arcane Research dalam sebuah laporan menjelaskan pelaku pasar harus hati-hati jika mencapai indeks “keserakahan”.
"Pelaku pasar harus ingat bahwa setiap kali kita menunjukkan sedikit tanda keserakahan musim semi ini, pasar telah membanting kita kembali ke keadaan yang menakutkan," tulis Arcane Research dikutip dari CoinDesk, Kamis (31/3/2022).
Kapitalisasi pasar Bitcoin relatif datar terhadap total kapitalisasi pasar kripto, atau "rasio dominasi," turun di bawah rata-rata pergerakan 50 hari, yang berarti Altcoin mulai mengungguli.
Biasanya, rasio dominasi Bitcoin yang menurun menunjukkan selera risiko yang lebih besar di antara investor kripto. Sebaliknya, rasio dominasi yang meningkat menandakan pelarian ke tempat yang aman karena investor mengurangi eksposur mereka terhadap Altcoin, yang memiliki profil risiko lebih besar daripada Bitcoin.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prediksi Harga Bitcoin di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina
Sebelumnya, di tengah kenaikan harga yang terjadi pada Bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya, analis memperingatkan terhadap sentimen euforia untuk Bitcoin karena indikator sentimen menyatakan koreksi bisa saja terjadi.
Analis di broker kripto GlobalBlock, Marcus Sotiriou, mengatakan dalam Fear and Greed Index terlihat sentimen investor, menunjukkan keserakahan yang mengarah ke probabilitas tinggi koreksi yang akan segera terjadi.
“Indeks kripto Fear and Greed telah mencapai 60 yang diklasifikasikan sebagai Greed. Terakhir kali mencapai level ini Bitcoin berada di harga sekitar USD 60.000,” ujar Sotiriou, dikutip dari CoinDesk, Rabu, 30 Maret 2022.
Di sisi lain, Sotiriou memperkirakan harga akan bergerak jauh lebih tinggi dalam beberapa hari mendatang.
"Bitcoin menghadapi resistensi berat, tetapi jika mampu bertahan di atas level USD 46.000 selama beberapa hari, saya memperkirakan pergerakan ke USD 52.000, yang merupakan resistensi utama berikutnya,” lanjut dia.
Analis lainnya juga berbagi target harga yang sama untuk Bitcoin. Pendiri bank digital seluler MinePlex, Alexander Mamasidikov mengatakan sumber dari jalur pertumbuhan saat ini dapat mendorong harga BTC di atas USD 50.000 sebelum akhir minggu dan kisaran USD 50.000 hingga USD 55.000 sebelum pertengahan April.
Presiden Matrix Exchange, Vasja Zupan juga mendukung sentimen yang mendorong harga Bitcoin bisa menyentuh USD 50.000.
“Ini bisa menjadi tanda bahwa pasar mulai pulih dari guncangan awal perang Ukraina. Bitcoin akan terputus dari pasar saham teknologi dan berfungsi sebagai lindung nilai dalam lingkungan inflasi seperti emas digital. Target pertama adalah USD 50.000,” kata Zupan.
Pengusaha kripto seperti Zupan kembali ke perkiraan yang jauh lebih tinggi pada harga masa depan Bitcoin.
"Saya tidak akan terkejut jika kita mencapai 100 ribu sebelum akhir tahun, terlepas dari situasi geopolitiknya,” pungkas dia.
Advertisement