4 Fakta Afasia, Penyakit yang Diidap Aktor Bruce Willis

Aktor Bruce Willis hengkang dari dunia akting setelah didiagnosis afasia. Kabar ini dibagikan mantan istrinya, Demi Moore dalam unggahan Instagram.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 31 Mar 2022, 18:00 WIB
Dilansir dari CBSNews, Bruce Willis menderita gagap sejak usia 9 tahun hingga 17 tahun. (DOMINICK REUTER/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Aktor Bruce Willis hengkang dari dunia akting setelah didiagnosis afasia. Kabar ini dibagikan mantan istrinya, Demi Moore dalam unggahan Instagram.

“Kepada pendukung Bruce yang luar biasa, sebagai sebuah keluarga, kami ingin berbagi bahwa Bruce tercinta telah mengalami beberapa masalah kesehatan dan baru-baru ini didiagnosis menderita afasia, yang memengaruhi kemampuan kognitifnya,” mengutip unggahan Demi Moore Kamis (31/3/2022).

Melansir Webmd, afasia adalah gangguan komunikasi yang membuat pengidapnya sulit untuk menggunakan kata-kata.

Ada beberapa fakta terkait afasia, 4 di antaranya yakni mengganggu komunikasi, memiliki 5 jenis umum, memiliki 7 gejala utama, dan perawatannya tergantung kondisi pasien.

Simak Video Berikut Ini


Mengganggu Komunikasi

Afasia dapat memengaruhi ucapan, tulisan, dan kemampuan untuk memahami bahasa. Afasia terjadi akibat kerusakan atau cedera pada bagian bahasa di otak.

Ini lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, terutama mereka yang pernah mengalami stroke. Afasia menghalangi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi, tetapi itu tidak mengganggu kecerdasan.

Orang yang mengidap afasia dapat mengalami kesulitan berbicara dan menemukan kata-kata yang tepat untuk melengkapi pikiran mereka.

Mereka dapat juga memiliki masalah dalam memahami percakapan, membaca dan memahami kata-kata tertulis, menulis kata-kata, dan menggunakan angka. Orang dengan afasia juga dapat mengulangi kata atau frasa.


Memiliki 5 Jenis Umum

Ada berbagai jenis afasia. Masing-masing dapat menyebabkan gangguan yang bervariasi dari ringan hingga serius. Jenis afasia yang umum termasuk:

-Afasia ekspresif (tidak lancar), pengidap tahu apa yang ingin dikatakan tapi sulit untuk mengkomunikasikannya kepada orang lain.

-Afasia reseptif (lancar), pengidap dapat mendengar suara atau membaca tulisan, tetapi mungkin tidak memahami arti pesan tersebut.

-Afasia anomik, pengidap kesulitan menemukan kata-kata (anomia). Karena kesulitan-kesulitan tersebut, pengidap harus berjuang menemukan kata-kata yang tepat untuk berbicara dan menulis.

-Afasia global atau jenis afasia yang paling parah. Pengidap sulit berbicara dan memahami kata-kata. Pengidap juga tidak dapat membaca atau menulis.

-Afasia progresif primer adalah afasia langka di mana orang perlahan-lahan kehilangan kemampuan untuk berbicara, membaca, menulis, dan memahami apa yang mereka dengar dalam percakapan selama periode waktu tertentu.


Memiliki 7 Jenis Gejala Utama

Gejala utama afasia meliputi:

-Kesulitan berbicara.

-Kesulitan menemukan istilah atau kata yang tepat.

-Menggunakan kata-kata aneh atau salah dalam percakapan.

-Kesulitan memahami apa yang orang lain katakan atau mengikuti percakapan.

-Menulis kalimat yang tidak masuk akal atau kesulitan mengekspresikan diri secara tertulis.

-Berbicara dalam kalimat atau frasa pendek.

-Menggunakan kata-kata yang tidak dapat dikenali.


Perawatan Tergantung Kondisi Pasien

Perawatan untuk seseorang dengan afasia tergantung pada hal-hal seperti:

-Usia

-Penyebab cedera otak

-Jenis afasia

-Posisi dan ukuran lesi otak

Misalnya, seseorang dengan afasia dapat pula memiliki tumor otak yang memengaruhi pusat bahasa di otak. Pembedahan untuk mengobati tumor otak juga dapat memperbaiki afasia.

Seseorang dengan afasia yang pernah mengalami stroke dapat mengambil manfaat dari sesi dengan ahli patologi wicara-bahasa. Terapis akan bertemu secara teratur dengan pasien untuk membantu mereka berbicara dan berkomunikasi dengan lebih baik.

Terapis juga akan mengajari orang tersebut cara berkomunikasi yang tidak melibatkan ucapan. Ini akan membantu orang tersebut mengkompensasi kesulitan bahasa.

Berikut beberapa tips dari National Stroke Association untuk penderita afasia:

-Gunakan alat peraga untuk membantu menyampaikan pesan.

-Menggambar kata-kata atau gambar di atas kertas ketika mencoba untuk berkomunikasi.

-Bicaralah perlahan, dan tetap tenang saat berbicara.

-Pasien bisa membawa kartu untuk memberi tahu orang asing tentang kondisi afasia yang diidap dan apa artinya afasia.


Infografis 5 Tips Kuatkan Daya Tahan Mental agar Tubuh Lebih Sehat Cegah COVID-19

Infografis 5 Tips Kuatkan Daya Tahan Mental agar Tubuh Lebih Sehat Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya