Liputan6.com, Jakarta Harga emas pada hari Kamis menuju kuartal terbaiknya sejak lonjakan yang dipicu pandemi virus corona pada pertengahan 2020 karena kekhawatiran atas melonjaknya harga konsumen dan krisis Ukraina mendukung daya tarik safe-haven emas batangan.
Dilansir dari CNBC, Jumat (1/4/2022), harga emas di pasar spot naik 0,4 persen pada USD 1.941,11 per ons pada 10:45 ET. Untuk bulan ini, emas batangan naik hampir 1,8 persen.
Advertisement
Harga emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi USD 1.945,40.
“Situasi geopolitik telah menyeret selama sebulan sekarang dan data inflasi terus meningkat. Jadi sentimen keseluruhan di pasar ini saat ini adalah orang-orang yang mencari keamanan,” kata ahli strategi pasar senior RJO Futures Bob Haberkorn.
Emas dianggap sebagai investasi yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan.
Data menunjukkan belanja konsumen AS melambat secara signifikan pada Februari, sementara tekanan harga terus meningkat, dengan lonjakan inflasi tahunan terbesar sejak awal 1980-an.
Invasi Rusia hingga Suku Bunga
Invasi Rusia, yang dimulai pada 24 Februari, telah memicu reli harga minyak dan logam industri.
"Kita bisa melihat kemunduran emas jika ada beberapa berita positif yang keluar dari konflik Rusia-Ukraina, tapi saya pikir para pedagang akan melihat itu sebagai kesempatan membeli karena ketakutan inflasi," kata Haberkorn.
Federal Reserve telah mengisyaratkan kenaikan suku bunga agresif tahun ini untuk melawan inflasi yang melonjak, yang dikhawatirkan investor dapat mengirim ekonomi AS ke dalam resesi.
Kemunduran dalam benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun AS pada hari Kamis juga mendukung emas.
Advertisement