Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bakal menyediakan sejumlah titik vaksin booster di tempat publik selama arus mudik Lebaran 2022. Program ini sejalan dengan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang menghendaki pemudik sudah disuntik vaksin 3 kali.
Pemberian vaksin booster tersebut rencananya akan digelar di sejumlah titik akhir moda transportasi umum, mulai dari terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, sampai bandara.
Advertisement
"Diharapkan, Insya Allah masyarakat bisa vaksinasi terutama untuk dosis ketiga. Ada di simpul-simpul transportasi, seperti di Bandara Soekarno Hatta, pelabuhan, terminal, juga stasiun-stasiun kereta api," papar Menhub Budi Karya, dikutip Jumat (1/4/2022).
Berdasarkan survei milik Tim Litbang Kementerian Perhubungan, jumlah masyarakat yang akan terlibat dalam kegiatan mudik ini mencapai 79 juta orang. Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat masih menjadi wilayah tujuan mudik terpadat.
"Animonya tinggi sekali, diiringi dengan bagaimana harus menyiapkan sarana prasarana, dan yang penting harus memperhatikan keselamatan," ujar Menhub.
Tak lupa, ia juga menghimbau seluruh pelaku perjalanan agar tetap menjaga protokol kesehatan (prokes), seperti memakai masker hingga mencuci tangan.
"Oleh karena itu, tentu kita sangat membutuhkan kesadaran masyarakat utuk melakukan vaksinasi ketiga atau booster," pungkas Menhub.
Menhub Prediksi 79 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran 2022
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi, jumlah orang yang mudik lebaran 2022 akan meningkat pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan warganya.
"Dari hasil survei online Litbang Kementerian Perhubungan, pada awalnya kita lakukan survei tercatat 20 persen penduduk akan lakukan perjalanan mudik, 55 juta," ujar Menhub Budi Karya dalam focus group discussion transportasi angkutan lebaran, Kamis (31/3/2022).
Menurut hasil penelitian selanjutnya, ia mengutarakan, jumlah pemudik bahkan bertambah pasca pemerintah menghapus kebijakan syarat antigen dan PCR untuk perjalanan jarak jauh.
"Yang terjadi adalah, jumlah mudik bergerak naik jadi 29 persen, atau 79 juta. Ini suatu jumlah besar, harus kita sikapi dengan baik," imbuh Menhub.
Budi Karya Sumadi menekankan, penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini harus mendapat perhatian serius, dengan mempertimbangkan seluruh aspek secara holistik. Juga kolaborasi antar instansi wajib dipermuat, baik pemerintah maupun stakeholder terkait.
"Oleh karena itu, harus bisa menciptakan transportasi yang aman, tertib, lancar, dan tak lupa menerapkan protokol kesehatan Covid-19," ungkapnya.
Advertisement
Kebijakan Logis
Pemerintah pun harus mengkomunikasikan kebijakan transportasi selama musim lebaran secara bijaksana dan logis. Sehingga kegiatan mudik bisa berjalan dengan lancar.
"Tentu apa yang akan kita lakukan bisa ditinjau dari berbagai sudut. Kita akan susun konsep baik dalam penyelenggaraan mudik. Kita ingin mensinergikan pendapat antar sektoral, tak hanya Kemenhub," sebutnya.
"Kita memiliki misi, atau perintah pak Presiden kita harus layani masyarakat untuk jalani mudik," tegas Menhub Budi Karya.