Liputan6.com, Jakarta Sebagian anak disabilitas khususnya autisme dan down syndrome memiliki pantangan atau alergi pada makanan tertentu seperti coklat dan tepung terigu.
Belum lama ini, Ketua Bidang Ilmiah DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Dr. Marudut Sitompul, MPS mengatakan bahwa saat ini tempe banyak dimodifikasi. Salah satu yang sedang diupayakan adalah pembuatan tepung tempe.
Advertisement
Lantas, apakah tempe aman dikonsumsi oleh anak disabilitas?
Menanggapi hal tersebut Marudut mengatakan, alergi pada anak berkebutuhan khusus dapat disebabkan berbagai hal, termasuk kacang-kacangan. Seperti diketahui, tempe adalah makanan yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai.
“Alergi memang bisa disebabkan kacang-kacangan. Ada memang kelompok yang sangat kecil memiliki alergi terhadap kacang-kacangan terutama kacang tanah, kedelai pun ada, sangat kecil,” kata Marudut dalam konferensi pers PERSAGI, Rabu (30/3/2022).
Namun, hal ini perlu dilihat kembali, biasanya alergi disebabkan peningkatan imunoglobulin E. Jika imunoglobulin E anak meningkat setelah mengonsumsi tempe, maka anak tidak boleh diberi tempe, tambahnya.
Simak Video Berikut Ini
Pada Anak yang Tidak Alergi
Walau demikian, tempe tetap aman jika dikonsumsi oleh anak disabilitas yang tidak memiliki alergi terhadap kacang-kacangan.
Menurut Ketua Umum PERSAGI, Rudatin SSt.MK, SKM, M.Si, secara garis besar konsumsi tempe pada anak disabilitas tidak masalah.
“Di tepung terigu itu ada gluten yang bisa berpengaruh pada anak (autisme) tapi di tempe tidak ada.”
Rudatin juga menceritakan bahwa ia memiliki keponakan disabilitas yang setiap hari mengonsumsi tempe. Sejak usia 3 hingga kini menginjak usia 11, keponakannya selalu mengonsumsi tempe dan kondisinya baik-baik saja.
“Berbeda dengan kalau dia konsumsi coklat, terigu. Kalau tempe tidak masalah, apakah setelah makan tempe aktivitasnya jadi meningkat? Tidak, tidak berpengaruh ke situ,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Advertisement
Definisi Tempe
Definisi tempe menurut Rudatin adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kacang kedelai yang diproses melalui fermentasi.
Dalam proses fermentasi, digunakan mikroorganisme kapang rhizopus sp sehingga tempe menjadi lebih mudah dicerna.
“Kenapa kita harus makan tempe? Karena salah satunya untuk melestarikan budaya Indonesia. Tempe ini merupakan makanan asli dari Indonesia,” kata Rudatin.
Ia menambahkan, tempe juga merupakan sumber protein nabati yang mudah dicerna. Selain murah dan mudah didapatkan, makanan ini juga mengandung isoflavon, probiotik, vitamin B12 dan antioksidan yang mampu meningkatkan kesehatan, mencegah berbagai penyakit, dan dapat mengobati diare.
Infografis Harga Kedelai Melambung, Perajin Tahu Tempe Kelimpungan
Advertisement