Indonesia dan Singapura Sepakat Hapus Kuota Kunjungan Wisatawan ke Batam dan Bintan

Sebelumnya, kunjungan wisatawan Singapura ke Indonesia via Batam dan Bintan dibatasi hanya 300 orang per pekan.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 01 Apr 2022, 09:35 WIB
Biaya Mengunjungi Batam dan Bintan dengan Batam Ferry VTL 2022 yang Resmi Dibuka. foto: Instagram @batamfastferry

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Singapura sepakat untuk membuka perbatasan antara kedua negara untuk meningkatkan mobilitas wisatawan yang ingin berkunjung. Sebelum itu, kedua pihak membahas sejumlah persiapan pembukaan perbatasan itu yang dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Naya. 

"Kami mendiskusikan langkah-langkah strategis bagaimana kita bisa menghadirkan kebijakan yang memberikan kemudahan untuk masyarakat Singapura dan Batam dalam bepergian, terutama untuk membangkitkan ekonomi," kata Sandiaga di sela pertemuan di Batam, Kepulauan Riau, Kamis, 31 Maret 2022.

Dalam pertemuan tersebut, ia menyatakan kedua belah pihak juga sepakat untuk menghapus pembatasan kuota kunjungan wisatawan Singapura ke Indonesia. "Kuota (kunjungan wisatawan Singapura ke Indonesia) sudah tidak diberlakukan," ujarnya dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Jumat (1/4/2022).

Indonesia mulai membuka pintu kunjungan bagi wisatawan Singapura sejak 25 Februari 2022. Skema bubble pertama kali diterapkan dengan mewajibkan para pelancong dari negeri singa untuk beraktivitas hanya di area yang ditentukan di kawasan Nongsa, Batam, dan Lagoi, Bintan. Saat itu, kuota wisatawan juga dibatasi hanya 300 orang per pekan.

Mulai 7 Maret 2022, wisatawan Singapura yang masuk lewat Batam dan Bintan bebas dari kewajiban karantina. Pemerintah Indonesia juga kembali memberlakukan bebas visa bagi seluruh wisatawan dari ASEAN. Hal itu semakin menyederhanakan prosedur perjalanan lintas negara dari Singapura ke Indonesia.

Ke depan, pemerintah berencana meningkatkan kunjungan wisatawan asing dengan menghadirkan event-event yang berkualitas di Kepulauan Riau, khususnya di Batam. "Event ini nanti akan kita bingkai dalam Kharisma Event Nusantara, ada beberapa program dan kegiatan event di antaranya Wonderfood Art & Bazaar Ramadhan, Kenduri Seni Melayu, dan juga akan ada beberapa kegiatan di Bintan dan kami kolaborasikan dengan komunitas," ujar Sandi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tes PCR

Wisatawan berswafoto dengan latar belakang jembatan Barelang di Batam, Kepri (15/4). Jembatan Barelang adalah singakatan dari Batam, Rempang, dan Galang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dalam kesempatan berbeda, Menparekraf juga menggelar diskusi dengan sejumlah pelaku parekraf di Kota Batam. Seorang perwakilan dari DPD ASITA Kepri, Eva, mengusulkan agar tes Swab PCR dihapus sebagai syarat masuk ke Indonesia dari Singapura.

"Saya mohon PCR ini dihapus dan perkembangan ke depan ini visa on arrival sudah diberlakukan. Karena kalau PCR itu tidak dibebaskan, mohon maaf bapak dan ibu, walaupun jalur ferry dibuka, mohon maaf hal itu tidak akan berhasil (mendatangkan wisatawan asal Singapura ke Kepri)," kata Eva yang mengaku usaha travelnya hanya mengangkut seorang penumpang dari Singapura ke Batam pada 29 Maret 2022.

Menanggapi hal itu, Sandiaga mengaku sedang berusaha mendorong penghapusan pemberlakuan hasil tes swab PCR sebagai syarat masuk Indonesia. "Karena kemarin saat penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, kita tidak berlakukan hasil antigen sebagai syarat masuk lokasi sirkuit dan Alhamdulillah tidak memicu peningkatan kasus COVID-19, jadi mohon doanya," kata dia.

 

 


Sambut Wisatawan Domestik

Menparekraf Sandiaga Uno dan Dubes Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Naya membahas persiapan pembukaan perbatasan bagi wisatawan kedua negara. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Menparekraf juga meminta para pelaku parekraf di Batam mempersiapkan diri menyambut kedatangan wisatawan domestik sembari menanti pembukaan kembali perbatasan Indonesia bagi wisatawan mancanegara. "Kita punya domestic market, ini yang mungkin juga teman-teman Asita untuk mengarahkan karena ada 12 miliar dolar AS yang berputar di luar negeri karena banyak wisatawan kita yang berwisata ke luar negeri," katanya.

Sandiaga juga sempat mengunjungi destinasi wisata alam yang berada di dalam Taman Wisata Alam Muka Kuning, yakni Panbil Nature Reserve, pada Rabu, 20 Maret 2022. Destinasi seluas 200 hektare itu menyediakan atraksi berbagai jenis burung dan rusa sambar.

Menurut Sandiaga, destinasi ini merupakan alternatif tujuan bagi pariwisata Batam yang selama ini didominasi oleh pusat perbelanjaan dan pantai. "Ini adalah taman wisata alam edukasi dan rekreasi yang diarahkan untuk (wisatawan) internasional termasuk Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan. Menariknya, taman ini menyuguhkan keanekaragaman flora dan fauna, hiburan, petualangan, dan ilmu pengetahuan jadi ada edukasi dan wisatanya juga," ia menerangkan.


Fasilitas Pelengkap

Destinasi wisata alam, Panbil Nature Reserve, dibuka di Batam. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Ia mengapresiasi pembukaan destinasi wisata baru tersebut. Ia menilai kehadirannya mampu membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

"Selain membuka lapangan kerja, kehadiran destinasi ini juga menghadirkan suatu ekosistem agar pariwisata berbasis konservasi ini terus berkembang," ucap Sandi seraya meminta agar pimpinan perusahaan selalu berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja.

CEO Panbil Group, Johanes Kennedy Aritonang mengungkapkan bahwa pihaknya tengah membangun beberapa sarana pelengkap di taman wisata itu, seperti glamping dan peternakan kuda. "Sepanjang dukungan pemerintah dan wisata kita bangkit jadi tidak hanya mal dan pantai yang kita jual di Batam, tapi juga wisata alam untuk edukasi," kata Johanes.


4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya