Hendak Jenguk Ibu, Wanita Ukraina Malah Jadi Sasaran Tembak Tentara Rusia

Seroang warga sipil Ukraina, Natalia Mykolaivna mendapat tembakan dari tentara Rusia ketika hendak mengecek keadaan ibunya yang tinggal di sebelah rumahnya.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 01 Apr 2022, 20:00 WIB
Prajurit Ukraina berdiri di dekat truk tentara Rusia di timur laut kota Trostianets (29/3/2022). Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali kota Trostianets, dekat perbatasan Rusia, salah satu kota pertama yang jatuh di bawah Kontrol Moskow dalam invasi selama sebulan. (AFP/Fadel Senna)

Liputan6.com, Jakarta - Seroang warga sipil Ukraina, Natalia Mykolaivna mendapat tembakan dari tentara Rusia ketika hendak mengecek keadaan ibunya yang tinggal di sebelah rumahnya.

"Saya keluar dari rumah karena khawatir tentang ibu saya, jadi saya pergi menemuinya. Dia tinggal di jalan tepat di sebelah rumah saya," kata Natalia mengutip BBC, Jumat (1/4/2022).

Wanita usia 45 itu menjelaskan bahwa ia diizinkan lewat oleh tentara Rusia yang menjaga pos pemeriksaan pertama.

"Saya kemudian berjalan menuju rumah ibu saya sambil mengangkat tangan ke udara. Saya mengatakan bahwa saya sudah diizinkan untuk lewat. Tetapi tentara Rusia itu melepaskan tembakan dari senapan mesinnya, mengenai kaki dan di beberapa tempat dari pinggang ke bawah. "

Simak Video Berikut Ini


Tak Ada Aba-Aba

Saat penembakan, Natalia tidak melihat wajah atau mendengar suara tentara Rusia yang menembaknya.

"Dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Mereka berdiri di samping tank dan semuanya mengenakan topeng."

Natalia dievakuasi oleh tetangga dan keluarganya ke rumah sakit di dekat Kota Zaporizhzhia, Ukraina Selatan dan diberitahu oleh dokter bahwa dia masih bisa selamat dari kematian adalah sebuah keajaiban.

"Dokter tidak memberi tahu saya berapa banyak peluru yang ada di tubuh saya. Saya ditembak dari pinggang ke bawah," katanya sambil menunjukkan luka peluru di perutnya.

"Ada satu di sini, dan di sini dan di sini juga. Semuanya rusak, bagian pribadi kewanitaanku juga."


Dampak Serangan

Akibat serangan itu, kaki kanan Natalia terpelintir dan patah sehingga harus disatukan dengan bingkai logam. Lututnya benar-benar hancur dan dipastikan tidak akan pernah bisa berjalan lagi seperti biasanya.

Sebelumnya, pada Maret minggu kedua, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa serangan Rusia terhadap sasaran sipil di Ukraina dapat termasuk kejahatan perang.

Namun, ada banyak serangan yang terdokumentasi di mana warga sipil tewas dalam jumlah besar. Banyak di antaranya akibat penembakan besar-besaran yang membabi buta di wilayah sipil.


Infografis Putin Akan Hadiri KTT G20 Bali di Tengah Invasi ke Ukraina

Infografis Putin Akan Hadiri KTT G20 Bali di Tengah Invasi ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya