Liputan6.com, Jakarta Perut six pack dan tubuh berotot sering diidamkan sebagian besar pria. Tak heran banyak cara dilakukan untuk mempunyai tubuh kekar. Namun apa jadinya jika kelompok pria yang selalu berlomba mempunyai tubuh gendut. Hal ini benar terjadi di salah satu suku di Ethiopia.
Baca Juga
Advertisement
Mereka disebut sebagai orang Bodi atau Me'en yang tinggal di Lembah Omo, Ethiopia. Bukan perut six pack dengan lengan kekar, pria suku Bodi selalu menginginkan mempunyai tubuh yang gemuk dan perut buncit.
Suku Bodi punya sebuah ajang lomba unjuk tubuh yang digelar setiap Tahun Baru Bodi atau upacara Ka'el. Para pria tak malu menunjukkan tubuh mereka yang gendut dan bersaing dengan pria yang lain. Tak heran, kandidat yang punya tubuh paling gemuk bakal menjadi pria tertampan di satu suku.
Siapa sangka, bahkan ada kiat unik yang dilakukan para pria suku Bodi untuk membuat tubuh mereka menjadi gemuk. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari The Guardian, Jumat, (1/4/2022).
Minum Darah dan Susu
Fotografer Prancis Eric Lafforgue berhasil mengabadikan kisahnya yang dipublikasikan oleh The Guardian. Bagi Suku Bodi, pria gemuk juara kemudian dianggap sebagai pahlawan selama sisa hidupnya. Tak heran jika mereka berlomba-lomba membesarkan perut dan tubuh yang gempal.
Mereka menghabiskan enam bulan menenggak campuran darah dan susu dalam upaya untuk menggemukkan secepat mungkin. Darah diperoleh dari sapi piaraan mereka. Namun uniknya bukan dengan cara disembelih. Sapi akan dilukai dan mengalirkan darahnya ke dalam wadah kayu.
Meski hanya meningkatkan kalori, tidak semua pria Suku Bodi mampu menyantap dengan cepat darah dan susu.
Advertisement
Syarat Sakral
Kontes tubuh gemuk Suku Bodi dimulai enam bulan sebelum upacara. Setiap keluarga diperbolehkan untuk menghadirkan seorang pria yang belum menikah untuk mengikuti upacara. Usai dipilih,para pria diharuskan tinggal di gubuk dan tidak boleh bergerak atau berhubungan seks selama itu.
Di hari perayaan, para pria akan menutupi tubuh mereka dengan tanah liat dan abu sebelum keluar dari gubuk mereka untuk berjalan-jalan ke tempat upacara akan berlangsung. Mereka juga memakai kalung dan gelang manik-manik warna-warni.
Gendut Jadi Penghambat
Setelah para pria siap untuk pergi, mereka berjalan ke pohon suci tempat upacara berlangsung. Hal ini tentu jadi sebuah tantangan karena tubuh mereka yang gemuk dan berat badan yang tinggi.
Banyak dari mereka merasa bahwa menempuh jarak pendek lebih sulit daripada berminggu-minggu untuk menggemukkan. Tak sedikit yang merasa kesulitan saat berjalan.
Setelah upacara, kehidupan para pria kembali normal. Sebagian besar pria akan kehilangan perut besar mereka setelah beberapa minggu makan dengan menjalani diet. Tetapi beberapa minggu kemudian, generasi berikutnya dari pria Bodi gemuk yang kompetitif akan dipilih dan kompetisi akan dimulai lagi.
Advertisement