Harga BBM Naik, Joe Biden Salahkan Vladimir Putin

Amerika Serikat juga sedang merasakan naiknya harga BBM.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Apr 2022, 17:30 WIB
Mesin pengisian ulang bahan bakar minyak di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Washington, DC - Harga BBM sedang naik di Indonesia. Pemerintah berkata seluruh dunia juga sedang merasakan kenaikan BBM juga.

Amerika Serikat juga merasakan kenaikan. Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyalahkan Rusia atas naiknya harga BBM. Sejak Maret 2022, gejolak kenaikan harga BBM makin terasa di AS. 

Pada awal 2022, harga BBM di AS adalah US$ 3,30 per galon. Kini, harga mencapai US$ 4,20.

"Saya tahu harga BBM menyakitkan. Rencana saya hari ini akan meringankan rasa sakit itu hari ini dan menjaganya melawan hari esok," ujar Presiden Joe Biden melalui Twitter, dikutip Jumat (1/4/2022).

"Saya akan terus menggunakan setiap alat dalam kuasa saya untuk melindungimu dari kenaikan harga akibat Putin," lanjut Joe Biden.

Gedung Putin juga secara menamakan fenomena ini sebagai Putin's Price Hike. Presiden Vladimir Putin disalahkan karena memicu perang sehingga pasar minyak jadi bermasalah.

Rencananya, Joe Biden juga akan menggenjot produksi jangka pendek, mendukung terus energi bersih agar tak ketergantungan minyak, serta meminta Kongres membuat aturan untuk mendenda perusahaan minyak yang menimbun produksi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


BBM di Indonesia Juga Naik

Luhut Binsar Sebut LPG 3 kg dan Pertalite Bakal Naik Juga

Pemerintah berencana akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite, Premium, hingga LPG 3 kg secara bertahap pada periode Juli hingga Maret 2022.

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan atau Menko Luhut.

"Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, Premium, gas yang 3 kilo itu bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan oleh pemerintah," ujarnya saat meninjau Proyek LRT di Depo LRT Jabodebek Bekasi, Jumat (1/4/2022).

Menko Luhut menyebut, kebijakan penyesuaian harga itu bagian dari efisiensi pemerintah imbas dari kenaikan sejumlah komoditas. Menurutnya, rencana tersebut menemuka dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.

"Semua efisiensi kita lakukan. Kita akan mendorong perintah Presiden kemarin dalam rapat pemakaian mobil listrik tempatnya Pak Budi Karya (Menhub)," tegasnya.

Dia menyebut kenaikan BBM nonsubsidi jenis Pertamax tergolong terlambat. Menyusul kenaikkan harga minyak mentah dunia sudah berlangsung lama dan telah melebihi batas kewajaran di APBN 2022.

"Saya ingin berikan gambaran, seluruh dunia kemarin (naik) paparan saya kepada presiden (Jokowi). Memang kita yang paling terlambat menaikkan (BBM). Semua negara-negara sudah naik," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya