Liputan6.com, Jakarta - Wellness tourism makin populer di kalangan pelancong selama pandemi Covid-19 berlangsung. Tren positif ini diyakini akan terus berlanjut meski pandemi sudah berganti menjadi endemi.
"Wellness tourism merupakan konsep yang sudah ada sebelum pandemi, makin terdengar di masa pandemi di kalangan wisatawan yang mencari alternatif untuk beraktivitas, bertemu orang yang dicintai, melakukannya dengan aman," ujar CEO Bobobox Indra Gunawan dalam jumpa pers virtual Bobobox X Daniel Mananta, Jumat (1/4/2022).
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan situasi pandemi makin menyadarkan orang akan pentingnya gaya hidup sehat. Jika dulu wellness tourism adalah solusi, persepsinya kini bergeser menjadi gaya hidup.
"Dengan fase lebih cepat sekarang, ada baiknya rehat sejenak di tempat-tempat seperti itu (luar ruang dan alam). Bobobox melihat perkembangan shifting behaviour. Ini adalah opportunity dan milestone mewujudkan misi kami lebih dekat, yakni untuk menyediakan akses beristirahat untuk semua orang," ia menerangkan.
Ia menyebut keberadaan Bobocabin yang mulai diperkenalkan setahun lalu adalah sebagai solusi tepat dan bersifat jangka panjang. Akomodasi itu saat ini baru tersedia di tiga lokasi, yaitu Cikole, Ranca Upas, dan Danau Toba. Tahun ini, pihaknya menargetkan properti yang menggunakan kabin modular itu akan bisa buka di 25 titik.
"Kita lihat Bobocabin sebagai solusi scale up dengan cepat dan bisa bantu pemulihan pariwisata di Indonesia...Kalau dari jumlah kabin, ini sesuatu yang ingin lebih banyak dikembangkan. Inginnya dibuka di 25 lokasi pada tahun ini," sebut Indra.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bergerak Cepat
Sementara, President Bobobox Antonius Bong optimistis sektor pariwisata akan pulih jauh lebih cepat, melebihi sebelum pandemi, seiring dengan beragam kemajuan dan pelonggaran aturan perjalanan. Pemulihan itu juga didukung oleh perubahan kecenderungan konsumen.
Pertama, gaya hidup hybrid yang terus bertahan meski kasus Covid-19 baru turun drastis. Hal itu akan berdampak positif terhadap staycation. "54 persen konsumen sekarang prefer hybrid working lifestyle," ucap Anton.
Perubahan kedua yang paling memengaruhi geliat pariwisata adalah fenomena revenge travel. Orang-orang yang sudah terlalu lama terisolasi dan tak pernah liburan makin menyadari kebutuhan akan traveling. "Survei membuktikan wellness dan nature tourism akan menonjol...Data memvalidasi ini," kata dia.
Untuk mendukung pengembangan kedua jenis pariwisata itu diperlukan tiga hal utama, yakni atraksi, akses, dan amenitas. Menurut Bong, soal atraksi sudah tidak perlu diragukan lagi mengingat Indonesia kaya budaya dan destinasi alam. Sementara, akses makin membaik dengan adanya jalan tol yang menghubungkan Sumatra ke Jawa.
Yang perlu diperhatikan lebih adalah dari sisi amenitas. "Kita lihat ini bukan problem aja, tapi juga peluang," ujar Anton.
Advertisement
Destinasi Indie
Antonius pun menyebut dengan banyaknya road trip, turut membuka peluang destinasi independen untuk berkembang. Destinasi indie, jelas dia, adalah tempat yang tidak sengaja ditemukan wisatawan selama perjalanan, seperti di Guci Tegal dan Bromo.
Pihaknya pun berupaya mendukung pengembangan destinasi di sana dengan kehadiran Bobocabin. Terlebih, akomodasi didesain agar mendukung prinsip keberlanjutan serta minim limbah.
Di samping, skema pemberdayaan UMKM juga kental dijalankan, terutama terkait penyediaan makanan dan aktivitas lokal. "Kita ingin pastikan bahwa yang kita bangun jadi enabler, menggeliatkan ekonomi di setiap destinasi yang kita bangun, tidak hanya perusahaan kita sendiri, tapi juga local partner, UMKM," kata Indra.
Bermitra dengan Daniel Mananta
Bobobox selanjutnya menunjuk Daniel Mananta sebagai beliver yang diklaim bekerja lebih ekstra dibandingkan status sebagai brand ambassador. Mantan VJ MTV itu terpilih karena dinilai memiliki banyak keselarasan gaya hidup dan nilai-nilai yang dianutnya dengan visi misi Bobobox.
"Dia akan jauh lebih terlibat dalam setiap program inisiatif, secara kolaborasi juga lebih tanpa batas," kata Indra.
Sementara, Daniel mengungkapkan bahwa kerja sama yang dijalin bertujuan agar berdampak ke Indonesia. Mereka akan melakukan apapun untuk memajukan pariwisata di Indonesia.
"Sedikit rahasia, tapi mereka berdua sudah ketemu business partner gue. Kelihatannya akan ada kolabs dari DAMN Indonesia dan Bobobox, sebentar lagi," ujar dia.
Advertisement