Liputan6.com, Jakarta Lewat tengah hari biasanya sering muncul rasa lapar maupun lesu ketika menjalani puasa. Namun, lewat pembagian porsi makan bisa mengurangi rasa lesu maupun lapar ketika menjalani puasa belasan jam seperti disampaikan dokter spesialis gizi klinik Fiastuti Wijaksono.
Dosen di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, rasa lapar, haus dan lesu mungkin di awal-awal bulan puasa sampai hari ketiga. Sebagian orang yang berpuasa juga kerap merasa seperti kurang bertenaga atau mungkin daya tahan tubuh bisa turun.
Advertisement
Hal di atas bisa terjadi karena perubahan pola makan serta asupan yang kurang baik saat Ramadhan.
"Mungkin karena perubahan pola makan karena sahur malas-malasan, enggak makan sayuran, buah, minum susu akibatnya konstipasi karena jumlah makanan yang masuk lebih sedikit atau jenisnya kurang, pasti buang air menjadi susah," tutur Fiastuti mengutip Antara.
Maka dari itu, saat sahur konsumsi sekitar 40 persen dari total kalori per hari yakni melalui makan besar 30 persen.Lalu, ditambah asupan camilan sembari menunggu waktu Imsak sekitar 10 persen dan minum air dua gelas.
"Tidak hanya air juga bisa susu sebagai amunisi menjalankan puasa Ramadhan sampai jam 18.00 atau kurang lebih selama 14 jam," katanya.
Tips Sehat Berbuka Puasa
Saat berbuka puasa, santap makanan lebih banyak dari sahut atau sekitar 60 persen. Berbukalah dengan makanan manis sekitar 15 persen. Lalu lakukan shalat magrib dilanjutkan dengan makan makanan lengkap sebanyak 30 persen.
Hal ini dilakukan agar saluran cerna yang selama 14 jam tidak terisi makanan dapat beradaptasi.
"Menerima dulu makanan 15 persen (makanan manis) baru lanjut makanan lengkap, nanti minum sampai tidur sekitar 4 gelas. Pulang tarawih bisa ditambah makanan kecil 15 persen," tutur Fiastuti.
Advertisement