Ma'ruf: Selamat Menunaikan Puasa Ramadhan, Banyak Sedekah Jangan Konsumtif

Ma'ruf Amin berharap, momen Ramadhan menjadikan umat Islam semakin dekat dengan Allah SWT sehingga bisa terhindar dari musibah dan pandemi Covid-19 semakin membaik.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 02 Apr 2022, 09:26 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyampaikan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1443 Hijriah bagi umat Islam di seluruh Indonesia.

"Kepada umat Islam di seluruh Indonesia, saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa pada bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah. Semoga segala amalan yang kita lakukan dapat semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT," kata Ma'ruf dalam video keterangannya, Sabtu (2/4/2022).

Dia berharap, momen Ramadhan menjadikan umat Islam semakin dekat dengan Allah SWT sehingga bisa terhindar dari musibah dan pandemi Covid-19 semakin membaik.

"Selama dua tahun kita menjalani ibadah di masa pandemi Covid-19 yang merupakan musibah global. Dinamika kehidupan keberagamaan yang turut terpengaruh oleh kondisi pandemi, insyaallah akan semakin membaik," kata dia.

"Umat Islam agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah, taubat, istighfar, zikir, shalawat, dan sedekah, serta berdoa kepada Allah SWT agar diberikan perlindungan dan keselamatan dari musibah dan marabahaya dalam rangka daf'i al-bala' atau menolak bala, khususnya dari pandemi Covid-19," tambah Ma'ruf.


Jangan Konsumtif

Petugas saat memantau hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cipinang, Jakarta, Jumat (1/4/2022). Kementerian Agama melakukan pemantauan hilal di 101 lokasi di sejumlah wilayah di Indonesia untuk menentukan 1 Ramadhan 1443 Hijriah.(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Wapres juga mengajak seluruh umat Islam Indonesia agar menjadikan Ramadhan sebagai bulan untuk memperbanyak sedekah dan menghindari perilaku konsumtif.

"Jangan menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang lebih konsumtif. Bulan Ramadhan juga merupakan momentum bagi umat Islam untuk melakukan penguatan solidaritas kemanusiaan serta momentum untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah," pungkas Ma'ruf.


Alasan Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H pada Minggu 3 April 2022

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (tengah) bersiap memberikan keterangan seusai sidang Isbat penentuan awal bulan Ramadhan di Kantor Kemenag Jakarta, Jumat (1/4/2022). Pemerintah menetapkan awal bulan Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Minggu (3/4/2022). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada 3 April 2022. Keputusan tersebut berdasarkan hasil sidang isbat penentuan awal puasa di Kementerian Agama, Jakarta.

"Secara mufakat, 1 Ramadhan 1443 jatuh pada Ahad 3 April 2022 masehi," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/4/2022).

Menag membeberkan alasan mengapa awal puasa Ramadhan 1443 H jatuh pada 3 April 2022. Menurut dia, ada dua perhitungan untuk mengetahui posisi ketinggian hilal yang digunakan Kemenag. Dua metode tersebut saling melengkapi, yaitu hisab dan rukyat.

"Metode hisab atau dengan cara perhitungan dan metode rukyat atau dengan cara melihat langsung keberadaan hilal," kata dia. 

Hasilnya dalam kedua komponen itu, diketahui belum ada yang menjadi validasi untuk 1 Ramadhan jatuh pada 2 April 2022.

"Informasi hitungan hisab telah dilaporkan sejumlah Kantor Kementerian Agama di daerah yang kita tempatkan pada 101 titik rukyat di 34 provinsi. Dari 101 titik ini tidak ada yang melaporkan melihat hilal," jelas Yaqut.

Kemudian terkait hisab, berdasarkan posisi hilal sudah harus berada di atas ufuk. Namun hal itu belum memenuhi kriteria MABIMS atau aturan yang disepakati bersama Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).

"Hisab terlihat yaitu memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat. Namun ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada hari ini baru ada posisi antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit," jelas Yaqut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya