Sengketa Saham Listing di AS, Regulator China Minta Auditor Gelar Inspeksi

Sejak Maret, Komisi Sekuritas dan Bursa AS mengumumkan sejumlah saham perusahaan China terdaftar di AS gagal mematuhi Holding Foreign Companies Accountable Act.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Apr 2022, 12:20 WIB
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta China mengambil langkah terkait penyelesaian sengketa audit yang mengancam perusahaan China yang terdaftar di AS mengalami delisting.

Regulator Sekuritas China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya mengadakan pertemuan dengan beberapa perusahaan akuntansi untuk mempertimbangkan persiapan inspeksi bersama.

"Kami terus bertemu dan terlibat dengan otoritas RRT dalam upaya mencapai kesepakatan kerja sama yang memberikan PCAOB akses yang diperlukan untuk memeriksa dan menyelidiki auditor sepenuhnya yang berkantor pusat di China daratan dan Hong Kong," ungkap Dewan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik (Public Company Accounting Oversight Board/PCAOB) AS, melansir CNBC, Sabtu (2/4/2022).

Sejak Maret, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (United States Securities and Exchange Commission/SEC) mengumumkan sejumlah saham perusahaan China yang terdaftar di AS gagal mematuhi Holding Foreign Companies Accountable Act.

 


Hapus Perusahaan China

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Disahkan pada 2020, undang-undang tersebut memungkinkan SEC untuk menghapus perusahaan China dari bursa AS jika regulator Amerika tidak dapat meninjau audit perusahaan selama tiga tahun berturut-turut.

Dalam pernyataan PCAOB, membeberkan bahwa spekulasi tentang kesepakatan akhir antara PCAOB dan otoritas Republik Rakyat China (RRC) tentang akses PCAOB ke perusahaan audit yang berkantor pusat di China dan Hong Kong adalah prematur.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya