Liputan6.com, Jakarta Tim khusus pengendali harga sembako akan diterjunkan Polda Banten selama Ramadhan hingga Idul Fitri. Tim ini akan bekerja untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasaran.
Biasanya karena permintaan meningkat, selama Ramadhan dan Idul Fitri terjadi kenaikan harga dan sulitnya mendapatkan barang kebutuhan pokok.
Baca Juga
Advertisement
Menyikapi kondisi tersebut, polisi menggunakan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk mengendalikan harga di pasaran, sehingga tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Jadi ada HET itu yang di patok, jadi kita berupaya, khususnya minyak goreng ini. Minyak goreng curah yang masih terus kita upayakan, karena memang produsen minyak di wilayah Banten ini tidak terlalu banyak," kata Wakapolda Banten Brigjen Pol Ery Nursatari, Sabtu (2/4/2022).
Menurut Ery, produksi minyak goreng curah di Banten sebesar 750 ton dalam sebulan yang disebar ke seluruh wilayah di Banten. Dia mengaku sedang menjalin komunikasi dengan perusahaan itu untuk bisa memproduksi minyak goreng curah, agar ketersediaan dan harganya bisa dijangkau oleh masyarakat.
Kepada masyarakat pun diimbau untuk melakukan panic buying karena khawatir tidak mendapatkan barang kebutuhan pokok. Karena pemerintah bersama TNI-Polri akan terus berusaha agar sembako dan kebutuhan di masyarakat dapat terus terpenuhi.
"Pesan kami tolong betul-betul jaga, jangan panik membeli, sesuai kebutuhan lah, agar masyarakat yang lain juga bisa membeli," jelas Ery.
Tetap Jaga Prokes Saat Beribadah
Ery pun juga berpesan ke umat muslim agar tetap menjaga prokes Covid-19 selama beribadah, terutama saat sholat tarawih, yang sudah kembali merapatkan shaft sholatnya. Pemakaian masker saat beribadah harus tetap dilakukan oleh umat Islam.
"Prokes juga, ini kita udah mulai tarawih, shaft nya ini udah mulai di rapatkan, prokes tetap di jaga betul, karena itu yang menjaga kita agar kasus aktif tidak meningkat," jelas Wakapolda Banten tersebut.
Advertisement