Liputan6.com, Palangka Raya - Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (bbm) jenis Pertamax berdampak di kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Seperti pantauan Liputan6.com di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) jalan G.Obos, pada Sabtu (2/4/2022), antrean kendaraan bermotor mengular hingga ke jalan raya sejak pagi akibat migrasi konsumsi bbm jenis Pertamax ke Pertalite.
Baca Juga
Advertisement
Kenaikan harga Pertamax menjadi Rp12.750 per liter, membuat pemilik kendaraan khususnya pengendara roda empat rela antre di jalur pengisian Pertalite. Seperti yang diakui salah satu pemilik kendaraan yang dijumpai di lokasi.
"Saya akui semenjak kenaikan harga Pertamax kemarin, banyak yang beralih ke Pertalite. Saya sudah dua kali mengantri dalam dua hari berturut-turut ," ujar Rahmat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Bagaimana Stok Pertalite?
Petugas SPBU setempat, Dul mengaku tak kewalahan dengan permintaan Pertalite yang meningkat. Bahkan, belum ada instruksi pembatasan belanja BBM per kendaraan.
"Pasokan cadangan bagi masyarakat Palangkaraya selalu tersedia. Tidak perlu khawatir, karena dipastikan stok BBM untuk wilayah Palangkaraya tercukupi," Dul menjelaskan.
Seperti diketahui, kenaikan harga BBM non-subsidi jenis Pertamax mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Untuk wilayah Kalimantan Tengah, Pertamax dihargai Rp 12.750,- yang notabene lebih mahal dari wilayah semisal DKI Jakarta dan sekitarnya yakni Rp12.500.
Penulis: Marifka Wahyu Hidayat
Advertisement