AS Setop Ekspor terhadap 120 Entitas Rusia dan Belarus, Imbas Invasi Ukraina

Pemerintah Amerika Serikat pada Jumat (1/4) mengumumkan putaran baru pembatasan ekspor ke Rusia dan Belarus dengan menambahkan 120 entitas

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Apr 2022, 09:00 WIB
Seorang tentara Ukraina memeriksa tank Rusia yang hancur, di Irpin, dekat Kiev, Jumat, 1 April 2022. Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, kini perang yang berkecamuk memasuki hari ke-37. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Liputan6.com, D.C - Pemerintah Amerika Serikat pada Jumat (1/4) mengumumkan putaran baru pembatasan ekspor ke Rusia dan Belarus dengan menambahkan 120 entitas, terutama perusahaan bidang militer, ke daftar pengendalian perdagangan.

Ke-120 entitas tersebut masuk dalam daftar Departemen Perdagangan AS menyangkut pihak-pihak yang dilarang menerima teknologi sangat penting.

Penambahan daftar itu dilakukan setelah tindakan sama diambil AS baru-baru ini dalam upaya melemahkan militer Rusia sejak sejak Presiden Vladimir Putin menggulirkan invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Langkah yang diumumkan pada Jumat tersebut ditujukan untuk "menurunkan kemampuan pertahanan, kedirgantaraan, maritim, dan sektor-sektor strategis lainnya milik Rusia dan Belarus sebagai tanggapan atas serangan brutal Rusia ke Ukraina yang berdaulat," kata Departemen Perdagangan sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara, Minggu (3/4/2022).


Cegah Teknologi Militer Jatuh ke Tangan Rusia

Petugas penyelamat Ukraina membawa seorang wanita tua di bawah jembatan yang hancur di Irpin, dekat Kyiv, Ukraina, Jumat, 1 April 2022. Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, kini perang yang berkecamuk memasuki hari ke-37. (AP Photo /Efrem Lukatsky)

Gedung Putih, kantor presiden AS, beranggapan bahwa langkah itu bisa mencegah teknologi dan perangkat lunak menjangkau sektor militer di Rusia dan Belarus.

Pengendalian tersebut bergantung pada ketetapan Aturan Produk Langsung Asing.

Berdasarkan aturan tersebut, perusahaan harus membuat barang berteknologi tinggi dan rendah dengan menggunakan peralatan AS jika ingin mendapat surat izin dari Amerika Serikat sebelum dikirimkan ke Rusia.

Dengan aturan itu, Departemen Perdagangan AS juga diperintahkan untuk menolak hampir semua permintaan surat izin.

Secara keseluruhan, Departemen Perdagangan telah memasukkan 260 entitas ke daftar tersebut sebagai tindakan terhadap invasi ke Ukraina, yang disebut Rusia sebagai "operasi khusus."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya