Liputan6.com, Jakarta - Seorang pembersih di Shanghai, China, menghabiskan empat malam berturut-turut tidur di toilet umum. Hal itu untuk memastikan fasilitas tersebut tetap berfungsi untuk kompleks perumahan yang terkunci dengan banyak flat yang tidak memiliki kamar mandi pribadi.
Majikan Li Chunqiao, Shanghai Yangpu Environment Development Co., mengatakan dia tertangkap kamera saat bekerja dan harus tidur di toilet dari 17 hingga 21 Maret 2022. Saat itu kompleks tersebut dikunci setelah pihak berwenang menemukan kasus virus corona di kompleks perumahan, dilansir dari AsiaOne, Sabtu, 2 April 2022.
Baca Juga
Advertisement
Dua bangunan di kompleks dibangun tanpa kamar mandi pribadi pada 1950-an. Oleh karena itu, penduduk bergantung pada kamar kecil umum.
“Karena penghuni tidak bisa meninggalkan flat mereka, lebih banyak orang harus menggunakan kamar kecil ini. Banyak juga tenaga medis dan relawan yang menggunakan fasilitas tersebut,” ujarnya.
Li mengatakan dia mendisinfeksi toilet setiap 30 menit. Kegiatan tersebut dia lakukan ketika toilet buka antara pukul lima pagi hingga pukul 10 malam.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Seperti Batu Besar di Dada
Sementara Li memutuskan dia memiliki peran penting dalam perjuangan China melawan Covid-19. Situasinya menyebabkan kecemasan yang signifikan, dia dibandingkan dengan "merasa seperti sebuah batu besar sedang duduk di dada".
Li harus bergantung pada rekan-rekannya dan penduduk setempat untuk makanan. Pada malam hari dia tidur dengan pakaiannya di kursi malas yang dikirim rekan-rekannya.
Advertisement
Obat Nyamuk Bakar
Mereka juga membawakannya selimut, jas hazmat, dan perlengkapan pelindung lainnya. Saat hujan, ia terpaksa harus menyalakan obat nyamuk.
“Hujan deras dan bau aneh di udara pada malam hari, jadi saya harus menyalakan obat nyamuk bakar. Saya tidak bisa tidur pada malam pertama karena dingin, dan saya merasa aneh,” katanya, “tetapi kemudian saya menyadari seseorang harus bertugas.”
Memerangi Covid-19
Sejak awal Maret 2022, Shanghai telah memerangi wabah Covid-19 terburuknya, yang didorong oleh varian Omicron. Pada Rabu, 26 Maret 2022 dilaporkan lebih dari 5.600 kasus lokal baru, sekitar 5.300 di antaranya tidak menunjukkan gejala.
Penguncian pertama kali diberlakukan pada kompleks perumahan tertentu di mana kasus yang dikonfirmasi ditemukan. Namun, mulai minggu ini, kota tersebut telah dikunci dua bagian yang mempengaruhi seluruh penduduk.
Advertisement