Liputan6.com, Jakarta - Menjaga asupan yang masuk di bulan Ramadhan jadi salah satu hal penting untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Terutama puasa kali ini masih dijalankan di masa pandemi COVID-19.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengatur pola makan dalam pembagian waktu dan persentase yang tepat.
Advertisement
"Pada saat puasa sangat penting untuk mengatur porsi makan yang sesuai kebutuhan pada saat sahur maupun berbuka," ujar ahli gizi, dr Feni Nugraha, MARS, MGz dalam konferensi pers Semangat #MenebarKebaikan Bersama MilkLife UHT Kurma di Bulan Suci Ramadhan baru-baru ini.
Feni menjelaskan bahwa pola makan selama bulan puasa dapat dibagi menjadi tiga bagian yakni pada saat sahur, berbuka, maupun usai melakukan tarawih.
Mengingat biasanya seusai tarawih, rasa lapar masih mengiringi. Sehingga ada baiknya untuk menyisihkan porsi makan tersendiri.
"Sesudah tarawih kan kita suka lapar lagi ya. Nah jadi boleh sekitar 10 persen (dari kebutuhan kalori harian). Cukup makanan ringan saja, tidak boleh terlalu berlebihan," kata Feni.
Bagaimana dengan sahur dan buka?
Sedangkan pada saat sahur, Feni menuturkan bahwa konsumsi makanan yang sehat harus tetap mengandung kalori yang cukup dan zat gizi yang lengkap serta seimbang.
"Nutrisi dari sahur sendiri harus memenuhi kurang lebih 40 persen dari kebutuhan total kalori tubuh. Jadi pada saat sahur, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang lengkap, mengandung gizi yang seimbang," kata Feni.
Kemudian pada saat berbuka, Anda bisa menikmati sekitar 50 persen dari kebutuhan, yang sama-sama dianjurkan kelengkapan nutrisinya.
"Jangan lupa pada makan malam ketika berbuka memang harus lengkap seperti sahur. Jadi ada karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral," ujar Feni.
Advertisement