Liputan6.com, Jakarta - Garibaldi Thohir atau yang akrab dipanggil dengan nama Boy Thohir mengungkapkan alasan Adaro melebarkan sayap ke bisnis Aluminium. Boy Thohir adalah Presiden Direktur dari Grup Adaro dan baru saja mengembangkan sayap ke bisnis aluminium melalui PT Adaro Aluminium Indonesia.
Boy Thohir bercerita, perkembangan industri otomotif ke depannya sangat besar. Perkembangan ini menuju ke industri mobil listrik. Ia pun bercerita bahwa semua komponen di mobil listrik pasti memerlukan aluminium.
"Kenapa Adaro masuk ke Adaro Aluminium. seperti teman-teman ketahui ini semua (mobil listrik) dibuat dari aluminium. Mulai dari sasis, bodi semua ada komponen aluminiumnya. makanya kenapa Adaro mau bertranformasi dari tadinya cuma coal base company sekarang masuk ke other product. Makanya kita bikin Adaro Mineral," jelas dia seperti dikutip dari cuplikan video, Minggu (3/4/2022).
Boy Thohir pun bercita-cita bahwa kebutuhan kendaraan listrik di dunia nantinya bahan bakunya berasal dari Indonesia. Saat ini Indonesia memang memiliki kandungan mineral yang sangat banyak seperti aluminium dan nikel. Bahkan ia yakin bahwa nantinya kendaraan listrik akan diproduksi di tanah air.
"Seperti yang bisa teman teman lihat baik Tesla ataupun Lucid dan nanti mobil listrik yang akan datang itu kala kalau kita lihat meterialnya dari Indonesia," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Adaro Bangun Aluminium Smelter
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan membangun aluminium smelter di kawasan industri hijau Indonesia Smelter adaroitu sedang dibangun oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia.
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui PT Adaro Aluminium Indonesia teken surat pernyataan maksud investasi atau letter of intention to invest sebesar USD 728 juta atau sekitar Rp 10,37 triliun (asumsi kurs Rp 14.253 per dolar AS) pada 21 Desember 2021) pada 21 Desember 2021.
Wakil Presiden Direktur Adaro Ario Rachmat menuturkan, sejalan dengan komitmen Adaro untuk bertransformasi bisnis melalui green initiative jangka panjang, perseroan investasi untuk membangun aluminium smelter. Smelter ini untuk mendukung program hilirisasi industri yang dicanangkan pemerintah.
"Melalui investasi ini, kami berharap dapat membantu mengurangi impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina serta meningkatkan penerimaan pajak negara,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (23/12/2021).
Ia berharap keberadaan industri aluminium di Kalimantan Utara ini dapat mendatangkan banyak investasi lanjutan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Advertisement