China Laporkan 13.287 Kasus COVID H-1 Ramadhan, Tertinggi Sejak Februari 2020!

Data 2 April 2022 menunjukkan terjadi penambahan 13.287 kasus COVID-19 di China

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Apr 2022, 11:13 WIB
Seorang pekerja yang mengenakan alat pelindung diri berdiri di samping penghalang saat lockdown sebagai tindakan melawan virus corona COVID-19 di Distrik Jing'an, Shanghai, China, 31 Maret 2022. (Hector RETAMAL/AFP)

Liputan6.com, Tiongkok - China pada Minggu, 3 April 2022, melaporkan 13.287 kasus baru COVID-19 untuk 2 April 2022. Penambahan ini tercatat sebagai yang tertinggi sejak Februari 2020.

Otoritas Kesehatan Nasional di China menyebut bahwa kasus COVID sebanyak itu mayoritas berasal dari Provinsi Jilin Timur Laut dan pusat keuangan, Shanghai, yang hampir mengunci (lockdown) seluruh kota.

Memang penambahan kasus baru COVID-19 di tempat itu mengalami penurunan, dari 2.129 menjadi 1.506 kasus.

Akan tetapi jumlah kasus baru tanpa gejala --- yang tidak diklasifikasikan China sebagai kasus terkonfirmasi --- melonjak menjadi 11.781 pada Sabtu, 2 April 2022.

Padahal, sehari sebelumnya hanya 7.869 kasus, seperti dikutip dari situs Channel News Asia.

Dari kasus baru yang dikonfirmasi, sebanyak 1.455 ditransmisikan secara lokal. Dengan rincian 956 terdeteksi di Jilin dan 438 di Shanghai.

 


COVID-19 di Shanghai

Seorang pria mengendarai skuter di jalan sebelum dimulainya lockdown tahap kedua sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona COVID-19 di Shanghai, China, 31 Maret 2022. (Hector RETAMAL/AFP)

Seorang pejabat senior dari Otoritas Kesehatan Shanghai mengatakan bahwa akan dilakukan tes antigen massal di seluruh kota Shanghai pada hari ini, Minggu, 3 April 2022, dan pengujian asam nukleat massal pada Senin, 4 April 2022. 

"Tugas utamanya adalah untuk sepenuhnya menghilangkan titik risiko dan memutus rantai penularan sehingga kami dapat menghentikan penyebaran epidemi sesegera mungkin," kata Inspektur dari Komisi Kesehatan Kota Shanghai, Wu Qianyu. 

Wakil Perdana Menteri China, Sun Chunlan pada Sabtu, 2 April 2022, juga mendesak kota Shanghai untuk membuat langkah tegas dan cepat guna mengenkang pandemi.

 


Telah Berusaha Menghilangkan Pandemi

Orang-orang berjalan di jalan sebelum dimulainya lockdown tahap kedua sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona COVID-19 di Shanghai, China, 31 Maret 2022. (Hector RETAMAL/AFP)

Kota itu telah berusaha untuk menghentikan wabah dengan memberlakukan penguncian dua tahap, mendorong pabrikan untuk menghentikan operasi, dan menyebabkan kemacetan parah di pelabuhan Shanghai, pusat pengangkutan kontainer terbesar di dunia.

Shanghai Port Group mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa operasi di Pelabuhan Shanghai stabil dan teratur.

Data Refinitiv menunjukkan bahwa kemacetan di lepas pantai Shanghai untuk peti kemas dan kapal tanker minyak telah berkurang sejak 31 Maret 2022.

Namun, jumlah antrean massal di pelabuhan muara luar Yangtze melonjak menjadi hampir 90 --- level tertinggi sejak awal Oktober 2021.

Gelombang akut kapal yang menunggu juga tercatat di pelabuhan dekat Shanghai --- seperti Ningbo di provinsi Zhejiang --- karena beberapa perusahaan telah mengalihkan kargo untuk menghindari perputaran logistik yang berkepanjangan.


Infografis Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Landa Korsel hingga China

Infografis Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Landa Korsel hingga China. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya