Liputan6.com, Jakarta Ramadhan biasanya diwarnai dengan sahur on the road. Namun, beberapa tahun belakangan, polisi menertibkan kegiatan ini. Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran menyebut, kini, sahur on the road sudah banyak berubah.
Menurut dia, pada era sekarang, sahur on the road justru memicu hal-hal negatif.
Advertisement
"Jadi fenomena sahur on the road sekarang itu sudah mulai secara hakiki dan secara praktik sudah mulai ada penyimpangan dan harus kita luruskan," kata Fadil saat meninjau vaksinasi booster di Stasiun Senen Jakarta Pusat, Minggu (3/4/2022).
Dia mengatakan, kepolisian bakal menertibkan kegiatan yang cenderung menganggu kekhusyukan dan kekhidmatan suasana selama Ramadhan.
Salah satu yang bakal ditertibkan adalah sekelompok pemotor yang berjalan beriringan. Sebab, mereka rentan melakukan balap liar dan berujung pada tawuran antarkelompok.
"Jadi kegiatan yang lebih banyak mudaratnya dan tidak memiliki nilai ibadah puasa itu kami tertibkan. Apa itu? Bergerombol kemudian melakukan trek-trekan setelah berkumpul dia melakukan trek-trekan akibat dan trek-trekan itu kemudian ada provokasi terjadi tawuran," ujar Fadil.
Lebih Baik Ibadah
Fadil mengatakan, pihaknya menginginkan anak muda mengisi Ramadhan dengan ibadah seperti tadarus atau itikaf di masjid. Fadil pun siap memfasilitasinya.
"Kami akan layani agar ibadah khusyuk khidmat dan sebagainya. Kan tidak asik lagi tadarus atau lagi itikaf di luar ada suara mercon," ujar dia.
Advertisement
Antisipasi Kejahatan
Selain itu, kepolisian akan mengantisipasi kejahatan yang terjadi selama bulan suci Ramadhan. Berdasarkan data statistik kriminal, kejahatan terjadi pada 10 hari terakhir menjelang Lebaran.
"Banyak pelaku pelaku mencari kesempatan. Toko emas, bank dan toko kelontong yang beroperasi 24 jam itu kami jaga supaya tidak terjadi gangguan," terang Fadil.