Liputan6.com, Yogyakarta - Air terjun menjadi salah satu destinasi wisata yang tak bisa dilewatkan begitu saja. Terlebih banyak air terjun di Yogyakarta ini belum terekspos.
Sederet air terjun ini juga masih memiliki kondisi alam yang masih asri, sehingga cocok dijadikan salah satu pilihan healing terbaik.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut sederet destinasi wisata alam air terjun Yogyakarta.
Baca Juga
Advertisement
1. Grojogan Sewu
Grojogan Sewu berlokasi di kawasan Bukit Menoreh, tepatnya di Beteng, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta.
Untuk sampai di air terjun Grojogan Sewu, wisatawan harus menempuh perjalanan 200 meter berjalan kaki dari area parkir kendaraan. Namun tenang, lelah berjalan kaki akan diganti dengan sejuknya air Grojogan Sewu.
Air Terjun Grojogan Sewu menawarkan berbagai area menarik untuk dikunjungi, seperti Taman Grose, Kolam, Gazebo, dan Goa Pleret. Wisatawan bisa datang kapan saja, karena air terjun ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 18.00 WIB.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Randusari
2. Air Terjun Randusari
Air terjun Randusari dapat digunakan wisatawan untuk berenang di alam bebas. Air terjun Randusari memiliki air yang sangat jernih, dulunya air terjun ini meuapakan sumber air bersih untuk warga sekitar.
Ketinggian air terjun Randusari sekitar 15 meter dan kedalaman airnya mencapai 1 sampai 2 meter. Air terjun ini berlokasi di Jalan Randusari, Rejosari, Jatimulyo, Dlingo, Bantul, Yogyakarta.
Untuk sampai ke tempat ini, wisatawan yang hanya butuh waktu satu jam dari pusat Kota Yogyakarta.
3. Curug Sidoharjo
Curug Sidoharjo berlokasi di Sumoroto, Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta dan dibuka setiap hari selama 24 jam. Namun wisatawan disarankan datang saat pagi hingga sore hari.
Sebab, jika malam tiba kondisi jalan sangat gelap dan terjal, cukup berbahaya bagi wisatawan. Curug Sidoharjo merupakan air terjun tertinggi yang ada di Yogyakarta. Air terjun ini memiliki ketinggian 75 meter.
Sayangnya saat musim kemarau, pancuran air terjun ini menyusut. Hanya pada musim hujan, terutama pada Maret dan April, aliran air tampak menawan dan jernih.
Pada musim kemarau, yang tampak pada air terjun ini hanyalah tebing cadas yang tinggi, serta kolam air terjun yang menggenang di bawahnya.
Advertisement
Mirip Antelope Canyon
4. Kedung Kandang Nglanggeran
Air Terjun Kedung Kandang Nglanggeran berlokasi di Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta. Bentuk air terjun ini berundak tapi landai, jadi para wisatawan bisa bermain air di antara bebatuannya.
Pada Desember sampai April adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi air terjun ini, karena sifatnya musiman. Ketika musim kemarau, air tejun ini akan kering. Sedangkan, aliran airnya deras saat musim hujan tiba.
Wisatawan dapat mengakses air terjun Kedung Kandang mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.
5. Luweng Sampang
Pemberian nama Luweng yang berarti lubang dalam bahasa Jawa dikarenakan air terjun ini tampak seperti lubang bila dilihat dari atas. Air terjun Luweng Sampang memiliki ketinggian air 5 meter yang mengalir di antara dua batu cadas bergaris yang unik.
Keeksotisan ini yang membuat Air Terjun Luweng Sampang kerap disandingkan dengan Antelope Canyon di Arizona, Amerika Serikat. Keunikan lain dari air terjun ini adalah keindahannya yang berganti sesuai musim.
Saat musim kemarau, aliran air akan menjadi lebih kecil dengan kolam di bawahnya tampak jernih. Sedangkan, pada musim hujan, debit air lebih deras dan warna cokelat dari tanah akan menghiasi sekitar air terjun.
Air terjun Luweng berlokasi di Jalan Juminahan, Kayen, Sampang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Penulis: Tifani