Liputan6.com, Jakarta Jalan tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (Kataraja) ditarget beroperasi pada akhir 2024 atau awal 2025 mendatang. Saat ini, proyek ini masih menjalani proses lelang.
Ketua Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Koentjahjo Pamboedi menyebut jalan tol ini sebelumnya telah melalui studi dan ditetapkan untuk digarap pada 2017 lalu.
Advertisement
Melalui proses pengkajian yang cukup panjang, akhirnya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) baru mempersiapkan lelang pada akhir 2021.
"Memang cukup lama kita mengkaji kepentingannya seperti apa dan lainnya, sehingga persiapan lelang baru kita persiapkan di 2021, dan ditarget akan beroperasi akhir 2024 atau awal 2025 nanti," kata dia dalam konferensi pers di The 101 Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (4/4/2022).
Proyek jalan tol sepanjang 38,6 kilomerer yang akan menghubungkan wilayah di kabupaten Tangerang. Nantinya, akan ada 7 simpang susun dan 2 junction.
Proyek ini memerlukan dana investasi sebesar Rp 18,76 triliun. Besaran ini telah termasuk dengan biaya pembebebasan lahan.
Guna mengejar target operasinya tadi, ia menuturkan tak akan menunggu ruas tol Kataraja rampung sepenuhnya. Namun, akan langsung mengoperasikan setelah rampung tiga seksi pertama.
"Satu proyek itu ada 7 seksi ya tadi disampaikan, kalau di jalan tol bangun 3 seksi lebih dulu terbangun, karena gate to gate, bisa kita operasikan. Ini juga untuk mengefisienkan supaya BUJT bisa memperoleh pendapatan," terangnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Proses Lelang
Informasi, PT Duta Graha Karya telah lolos masa prakualifikasi lelang pembangunan tol Kataraja ini. Perusahaan ini juga merupakan konsorsium Salim Group-Agung Sedayu yang memang membangun PIK 2, wilayah yang akan dilewati ruas tol ini.
Koentjahjo menyebut, PT Duta Graha Karya juga sebagai pemrakarsa pembangunan tol Kataraja.
"Proses pelelangan sekarang sudah tahap pengumuman pra kualifikasi, hanya ada 1 konsorsium, sekaligus pemrakarsa," katanya.
Masih proses lelang, ia menyebut pihaknya akan memanggil konsorsium untuk negosiasi. Pada tahap ini, akan ada bahasan secara mendetail.
"April ini panitia akan mengundang konsorsium untuk menyampaikan dokumen RAB atau proposal penawaean," kata dia.
Setelah proses ini berjalan, pihaknya akan mengumumkan pemenang lelang sekaligus detail pada Juli 2022 mendatang.
"Penetapan pemenang, kalau jadwal cepat atau fast track itu di Juli 2022. Kalau ada beberapa kekurangan dokumen misalnya klarifikasi mungkin bisa tambah 3 bulan lagi," ujarnya.
Advertisement