Kritik diarahkan sejumlah pihak ke Gubernur DKI Jakarta, Jokowi. Ia dianggap 'one man show' dalam menangani banjir Jakarta. Kapasitas individu dianggap bagus, tapi kepemimpinan menggerakkan sistem kurang.
Terkait tuduhan itu, Jokowi membantah. ""Lho? Saya kerahkan semuanya. Nggak lihat sih?," kata Jokowi di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2013).
Jokowi menambahkan, siang-malam aparatnya berjaga di tanggul Latuharhary yang jebol. "Minggu, lurah dan camat kami kumpulkan dalam rangka menggerakkan," kata pria bernama asli Joko Widodo itu.
Siang ini Jokowi juga menyambangi Ketua MPR Taufiq Kiemas dan Ketua DPR Marzuki Alie untuk meminta dukungan penanganan banjir Jakarta. Jokowi menyampaikan rencana-rencana dan yang sudah dilakukan dalam penanganan banjir besar lima tahunan ini.
"Ke MPR dan DPR, pembicaraan ini diperlukan sekali karena apapun setiap keputusan dalam keadaan darurat seperti ini perlu dukungan-dukungan seperti tadi," kata dia.
Apalagi banjir di Jakarta adakah masalah besar. "Ini ibukota negara, ibukota pemerintahan. Ini kan juga pusat perekonomian, pusat hubungan internasional. Bagaimana saya tangani sendiri? Mestinya minta dukungan dong."
"Yang jelas lapangan kami kerja. Tapi dukungan seperti ini juga diperlukan. Tidak hanya lapangan yang digarap. Kanan, kiri, atas, bawah juga."
Lagi-lagi Jokowi membantah anggapan kedatangannya ke gedung wakil rakyat untuk memangkas politik di DKI Jakarta. "Tidak. Tidak ada hubungannya. Tadi sudah saya sampaikan. Terus ditanya juga sama Pak Ketua MPR, saya sampaikan. Tidak ada masalah kami dengan dewan. Ndak ada masalah," kata dia.
Sementara, untuk biaya penanggulangan banjir, Jokowi menyebut, sudah ada anggaran tanggap darurat. "Jumlahnya cukup," kata dia. (Ein)
Terkait tuduhan itu, Jokowi membantah. ""Lho? Saya kerahkan semuanya. Nggak lihat sih?," kata Jokowi di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2013).
Jokowi menambahkan, siang-malam aparatnya berjaga di tanggul Latuharhary yang jebol. "Minggu, lurah dan camat kami kumpulkan dalam rangka menggerakkan," kata pria bernama asli Joko Widodo itu.
Siang ini Jokowi juga menyambangi Ketua MPR Taufiq Kiemas dan Ketua DPR Marzuki Alie untuk meminta dukungan penanganan banjir Jakarta. Jokowi menyampaikan rencana-rencana dan yang sudah dilakukan dalam penanganan banjir besar lima tahunan ini.
"Ke MPR dan DPR, pembicaraan ini diperlukan sekali karena apapun setiap keputusan dalam keadaan darurat seperti ini perlu dukungan-dukungan seperti tadi," kata dia.
Apalagi banjir di Jakarta adakah masalah besar. "Ini ibukota negara, ibukota pemerintahan. Ini kan juga pusat perekonomian, pusat hubungan internasional. Bagaimana saya tangani sendiri? Mestinya minta dukungan dong."
"Yang jelas lapangan kami kerja. Tapi dukungan seperti ini juga diperlukan. Tidak hanya lapangan yang digarap. Kanan, kiri, atas, bawah juga."
Lagi-lagi Jokowi membantah anggapan kedatangannya ke gedung wakil rakyat untuk memangkas politik di DKI Jakarta. "Tidak. Tidak ada hubungannya. Tadi sudah saya sampaikan. Terus ditanya juga sama Pak Ketua MPR, saya sampaikan. Tidak ada masalah kami dengan dewan. Ndak ada masalah," kata dia.
Sementara, untuk biaya penanggulangan banjir, Jokowi menyebut, sudah ada anggaran tanggap darurat. "Jumlahnya cukup," kata dia. (Ein)