[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditrama: Tuberkulosis dan Merokok

Diperkirakan di dunia ada 0,73 juta kasus Tuberkulosis dalam setahun yang berhubungan dengan kebiasaan merokok.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Apr 2022, 20:00 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama. dok. pribadi

Liputan6.com, Jakarta - Buku Global TB Report 2021 menyebutkan lima faktor risiko terjadinya dan memberatnya tuberkulosis, yaitu

  1. kebiasaan merokok,
  2. kurang gizi,
  3. infeksi HIV, 
  4. Diabetes, dan
  5. penggunaan alkohol.

Angka risiko relatif kejadian TB berhubungan dengan rokok adalah 1,6, dengan interval antara 1,2 sampai 2,1. Diperkirakan di dunia ada 0,73 juta kasus TB dalam setahun yang berhubungan dengan kebiasaan merokok.

Penelitian lain yang dipublikasi di Jurnal Internasional Thorax bulan Januari 2022 menunjukkan bahwa pasien TB yang berhenti merokok menunjukkan hasil pengobatan TB yang lebih baik.

Jadi, pasien tuberkulosis harus dianjurkan berhenti merokok.

Penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Tuberculosis and Lung Diseases (IJTLD) pada Februari 2020 menyebutkan bahwa kebiasaan merokok menimbulkan perburukan hasil pengobatan TB dan lebih lambatnya perbaikan pemeriksaan usap dahak dan kultur. Sehingga program pengendalian merokok merupakan faktor penting untuk eliminasi tuberkulosis di dunia.

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Mantan Direktur WHO Asia Tenggara


Infografis

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya